KORSUM.ID – Sebagai upaya meningkatkan peran serta masyarakat untuk mewujudkan kehidupan sosial politik yang demokratis, sehat dan dinamis. Serta memberikan dorongan motivasi kepada partai politik untuk menciptakan dinamika politik yang mencerminkan budaya dan etika politik yang dinamis dan demokratis.
Pemerintah Daerah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sumedang melaksanakan Sosialisasi Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 yang dilaksanakan di Gedung Negara, Selasa 25 Juli 2023.
Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengatakan, pelaksanaan pemilu dan pilkada menjadi hajat bersama sehingga menjadi tanggungjawab bersama juga untuk menyukseskannya.
“Workshop ini adalah untuk menyatukan, mensinergikan antara pemerintah, penyelanggara pemilu, pemilih dan masyarakat sehingga pemilu dan pilkada berjalan sukses,” kata Bupati Dony.
Ada 5 indikator pemilu dan pilkada sukses, lanjut Bupati, yang pertama yaitu partisipasi pemilih meningkat, serta pemilih yang cerdas. Kedua, yaitu penyelanggaraan berjalan lancar, aman damai dan kondusif.
“Sumedang punya legensi di setiap perhelatan demokrasi selalu berjalan aman dan menjadi kewajiban semua untuk menjaganya,” tuturnya.
Kemudian yang ketiga, adalah sukses administrasi penyelenggaraan. Dimana setelah pemilu tidak ada masalah baik penggunaan anggaran maupun administrasinya. Sedangkan yang keempat, yaitu sukses ekonomi.
“Sukses ekonomi dimaksud dimana dengan pemilu dan pilkada akan menumbuhkan dan menggerakkan ekonomi masyarakat. Dan kelima adalah berhasil memilih pemimpin yang amanah dan berkualitas. Sehingga bisa menjalankan pemerintahan dengan baik dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang baik,” tandasnya.
Politik Uang Pengaruhi Proses Pemilihan
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sumedang Asep Tatang Sujana menyampaikan. Bila pelaksanaan partisipasi politik masih terancam penggunaan politik uang (money politics) dalam mempengaruhi proses pemilihan seseorang.
Untuk menangani semua permasalahan tersebut, lanjut Asep, pemerintah harus mengurangi angka golput, memberikan sanksi tegas pihak money politics. Sehingga kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan figur pemimpin turut meningkat.
Adapun maksud dari sosialisasi ini, kata Asep, yaitu untuk berbagi pemikiran mengenai Pemilu dan Pilkada serentak 2024. Serta memberikan pemahaman dan informasi untuk menggunakan hak pilihnya.
“Melalui sosialisasi ini juga, diharapkan kebersamaan antara penyelenggara pemilu, Peserta Pemilu, Organisasi Kemasyarakatan dengan Pemerintah dalam mensukseskan Pemilu dan Pilkada Serentak tahun 2024. Serta upaya hubungan yang baik dalam demokrasi politik yang mendasarkan pada norma, etika dan rasionalitas,” tuturnya.
Melalui sosialisasi ini juga, Asep berharap, dapat meningkatkan peran partai politik, khususnya dalam rangka menyikapi perkembangan situasi dan kondisi politik. Serta membangun kebersamaan dalam menciptakan kehidupan sosial politik yang sejuk dan memberikan partisipasinya dalam pemilihan umum nanti.