Agar Tidak Salah Sasaran, Data Kemiskinan dan Stunting Harus Divalidasi dengan Benar

Darmaraja, KORSUM.ID – Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman menyebut validasi data sasaran yang akan diintervensi, baik data kemiskinan maupun stunting, menjadi suatu hal yang sangat penting dalam penyaluran bantuan agar tidak salah sasaran.

Demikian disampaikan Sekda saat melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Gerakan Bersama (Geber) Lawan Kemiskinan dan Stunting di Kecamatan Cibugel dan Darmaraja, Kamis (30/3/2023).

“Jadi kuncinya ada di data, tadi saya eksplore mini command center kecamatan. Saya minta cek dan ricek kembali data kemiskinan ekstrim dan stunting yang harus di intervensi,” ujarnya.

Dikatakan, selain validasi data, hal lain yang tidak kalah penting adalah adanya kerja sama dan kolaborasi dengan semua komponen.

Dari kabupaten, kata Sekda, Bupati dan Wakil Bupati sudah memberikan stimulus dalam bentuk bantuan telur untuk masyarakat kurang lebih saat itu sebanyak 50 kilogram.

“Harapannya dikolaborasikan dengan potensi desa sehingga bisa ratusan kilogram telor turut didistribusikan ke masyarakat, khususnya anak anak stunting,” tuturnya.

Terkait stunting di Kecamatan Darmaraja, Sekda mengatakan, relatif baik yaitu sebesar 32,8 persen atau kurang lebih ada 70 anak yang mengalami stunting.

Kaitan hal itu, Sekda meminta  Camat dan Kepala Puskesmas memberikan perhatian serius agar bisa diatasi.

“Saya sudah ngasih pesan ke Pak Camat dan Kapus (Kepala Puskesmas) adalah zero stunting, bagaimana di Darmaraja sekarang dan ke depan diupayakan jangan ada stunting baru. Tentu dengan intervensi sebelum dan sesudah kelahiran sesuai standar yang sudah kami berikan kepada kapus maupun para camat “ujar sekda.

Lebih dari itu, Sekda juga menekankan agar permasalahan kemiskinan mendapatkan perhatian serupa dari semua pihak agar Kecamatan Darmaraja bisa makin sejahtera.

“Kabupaten hanya memberi stimulus, tentu aktor utamanya ada di kecamatan dan desa, termasuk warga masyarakat,” katanya.

Terakhir, Sekda mengharapkan gerakan bersama ini benar benar berdampak, tidak hanya sekedar formalitas tetapi konkret.

“Kami dari kabupaten tidak hanya membawa narasi, tetapi juga langsung eksekusi dalam bentuk stimulus bantuan telur dan Sembako. Untuk selanjutnya menjadi tantangan camat menggerakkan segenap potensi untuk sama-sama aware penanganan kemiskinan dan stunting,” pungkasnya.