KORSUM.ID – SUMEDANG. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), diminta bisa lebih “Rancingeus” atau lincah untuk terus menggali setiap potensi PAD (Penghasilan Asli Daerah) yang ada di Kabupaten Sumedang.
Pasalnya, PAD merupakan salah satu modal utama untuk mewujudkan berbagai program pembangunan di Kabupaten Sumedang.
“Saya minta Bapenda harus lebih ‘rancingeus’ untuk terus gali potensi pendapatan di Sumedang. Terus cari potensi pendapatan untuk kemajuan pembangunan di Sumedang,” kata Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir saat memberikan arahan pada kegiatan Penyampaian Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB P2 tahun pajak 2022, di Pendopo Induk Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang, Senin, (21/3/2022).
Saat ini, kata Bupati Dony, Jalan Tol Cisumdawu telah mulai beroperasi, tentunya merupakan salah satu potensi yang sangat besar bagi pendapatan Daerah.
Tak hanya itu, sambung Dony, terdapat potensi pendapatan lainnya, seperti dari pajak reklame, ataupun rumah makan, yang akan berdiri di sepanjang Jalan Tol Cisumdawu, yang bisa digali sebagai sumber pendapatan.
“Gali terus setiap potensi pajak yang dapat menambah pendapatan, yang akan berdampak ke pembangunan di Sumedang,” ujar Dony.
Sementara untuk pendapatan dari sektor PBB P2 dalam kondisi pandemi Covid-19, lanjut Dony, realisasinya masih cukup bagus.
Kendati demikian, untuk lebih mengoptimalkan kembali realisasi PBB P2 di Kabupaten Sumedang, kata Dony, seluruh camat dan para kepala desa, agar ikut berperan aktif dalam mengakselerasi penerimaan pendapatan dari sektor PBB P2 di wilayahnya masing-masing.
Hal ini, supaya menyamakan persepsi dalam hal pengelolaan PBB P2 di Kab. Sumedang agar pendapatan daerah di tahun 2022 bisa lebih meningkat optimal dan mencapai sesuai dengan apa yang sudah ditargetkan.
“Suksesnya pembangunan ini sangat tergantung pada capaian target pendapatan, salah satunya dari sektor PBB. Untuk itu, mari bersama-sama berusaha mewujudkannya,” tutur Bupati Dony.
Saat ini, tambah Bupati Dony, Bapenda Sumedang sudah menyediakan berbagai layanan untuk pembayaran PBB P2. Seperti, pembayaran melalui QRIS sebuah aplikasi pembayaran PBB P2 yang dapat diakses melalui Sistem Aplikasi Pajak Daerah Online (Siapdol).
“Aplikasi layanan yang telah disediakan Bapenda Sumedang, diharapkan bisa mengakselerasi capaian PAD di Kabupaten Sumedang,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bapenda Kabupaten Sumedang, Rohana S.Sos, M.Si, sesuai Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP) tahun 2022, jumlah SPPT PBB P2 yang akan serahkan kepada WP (wajib pajak) sebanyak 832.638 lembar.
“SPPT PBB yang kami cetak tahun ini, mengalami penambahan sebanyak 3.150 lembar dari tahun sebelumnya, yang hanya 829.488 lembar,” ujar Rohana kepada wartawan.
Adanya penambahan jumlah SPPT ini, menurut Rohana, maka jumlah potensi tagihan PBB P2 untuk tahun 2022 bertambah menjadi sebesar Rp 286.012.693,-.
Sementara untuk target PBB P2 untuk tahun pajak 2022, sambung Rohana, sesuai DHKP total tagihan PBB P2 tahun 2022 ini, seluruhnya sebesar Rp 70.599.215.434,-. Jumlah potensi tagihan ini, tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp 286.012.693,-, dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 70.313.002.741,-.
“Target penagihan PBB P2 ini, harus terealisasi maksimal tanggal 30 September 2022. Jadi, kami harap semua kolektor bisa langsung bergerak cepat untuk melakukan penagihan,” ucapnya.
Pada kegiatan penyampaian SPPT ini, tambah Rohana, Bapenda telah memberikan penghargaan bagi sejumlah desa dan kecamatan yang pada tahun 2021 lalu berhasil meraih realisasi PBB P2 terbaik.
“Selain itu, kami juga telah menyelenggarakan launching e-Layanan PBB P2, serta launching QRIS. Saya berharap dengan adanya layanan ini, akan memudahkan masyarakat dalam pembayaran,” tandasnya.