Baznas Sumedang Gelar Pelatihan Pendekatan Belajar Aktif

SITURAJA, KORSUM.ID – Para ustadz dan Ustadzah di wilayah Situraja Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang mengikuti pelatihan pendekatan belajar aktif yang diselenggarakan Baznas Sumedang bekerjasama denga UPZ Situraja, bertempat di Aula BMT Al Amanah Situraja, Sabtu (16/10/2021).

Dalam sambutannya Ketua Baznas Ayi Subhan Hafas yang di wakili oleh H. Junan Junaedi mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut akan lahir sebagai generasi penerus yang mampu meneruskan cita-cita para pendahulu.

“Mudah-mudahan menjadi awal Kebangkitan generasi penerus menjadi cahaya islami atau sebagi isalam Rohmatalilalamin. Baldatun Warobun Ghofur,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya menyambut baik adanya pelatihan yang diberikan oleh FKPQ Kabupaten Sumedang tersebut. Menurutnya, di tengah perkembangan iptek yang begitu cepat, para ustadz memang harus mengembangkan cara mengajar yang disesuaikan dengan kemajuan zaman,

“Ustadz harus senantiasa mengembangkan cara mengajar, karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat. Salah satu pembelajaran yang dapat memenuhi tujuan tersebut antara lain Pendekatan Belajar Aktif,” katanya.

Sementara Ketua UPZ Kecamatan Situraja KH. Anang mengatakan kegiatan tersebut merupaka agenda tahunan sebagai bentuk senegritas UPZ dengan para ustadz.

“Sebetulnya agenda kegiatan tahunan ini berfariasi seperti tahun sebelumnya diadakan kegiatan microteaching dan tahun sekarang kegiatan penengenalan baca tulis Alquran metode Apik,” tuturnya.

Menurut ketua panitia penyelenggara Ida Farida mengatakan, pada intinya kegiatan tersebut bertujuan untuk memaksimalkan potensi santri.

“Puluhan ustadz di wilayah Kecamatan Situraja mendapat pelatihan khusus dari narasumber. Yakni, mengenalkan kembali metode pendekatan belajar aktif untuk para santri.

Pada pelatihan yang dilangsungkan di aula BMT Al Amanah tersebut, para guru ngaji diajarkan bagaimana membuat santri aktif dan kreatifitasnya meningkat. Para Ustadz juga diajarkan bagaimana caranya membuat santri bisa mendapat pelajaran yang mudah dan menyenangkan. Pelatihan ini berlangsung selama satu hari,” jelasnya.

Sementara Ustadz Cecen Ahmad Khusaeri menyatakan, pendekatan pembelajaran aktif telah lama dikenal baik oleh para ustad dimadrasah maupun para guru di Indonesia. Namun, kualitas penerapannya di Masrasah dan di sekolah dinilai belum bisa maksimal dan masih perlu ditingkatkan lagi agar sesuai dengan tujuan awal.

“Melalui metode Apik ini, cara pembelajaran tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan tapi juga mengembangkan karakter santri. Dengan pembelajaran kolaborasi, anak-anak belajar membaca dan menulis Alquran serta dilatih komunikasi dengan sesamanya,” tegasnya.

Sementara itu, para peserta merasa senang dengan adanya pelatihan tersebut. Sebab, mereka merasa mendapat tambahan pengetahuan dan bisa berbagi pengalaman dengan rekan seprofesi.

“Saya rasa pelatihan ini sangat baik. Banyak sekali manfaat yang bisa saya dapatkan dan mudah-mudahan bertambah berkah” kata, Saniatur Rohmah salah seorang peserta pelatihan dari MDA Sanaitus Subulus Salam Karangnangka.