Sumedang, 27 Juni 2024 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sumedang menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dari berbagai instansi di Aula BAZNAS Sumedang, Kamis (27/06/2024).
Rapat ini bertujuan menyelaraskan langkah guna memaksimalkan potensi zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) demi memberantas kemiskinan ekstrem di Sumedang.
Ketua BAZNAS Kabupaten Sumedang, Ayi Subhan Hafaz, menjelaskan bahwa rakor ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pj. Bupati Sumedang untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem.
UPZ sebagai garda terdepan BAZNAS memiliki peran krusial dalam pengelolaan zakat yang optimal.
“UPZ adalah kunci suksesnya program penghapusan kemiskinan ekstrem di Sumedang. Dengan komitmen bersama, insyaallah target di tahun 2024 ini bisa tercapai,” tegas Ayi.
Pj. Bupati Sumedang, Yudia Ramli, dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi antara program BAZNAS dan Pemda dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. Ia menargetkan program ini selesai pada Desember 2024.
Salah satu bentuk sinergi tersebut adalah pengumpulan zakat dari aparatur Pemda melalui UPZ di tiap dinas. Yudia berharap sistem pengumpulan zakat dapat terintegrasi secara digital untuk memudahkan prosesnya.
“Kita sepakati, pengumpulan zakat harus terintegrasi, tidak lagi manual. Aparatur Pemda bisa menyatakan kesediaan berzakat, lalu dipotong melalui bank, dan dikirim ke BAZNAS,” jelas Yudia.
BAZNAS Sumedang juga bekerja sama dengan Pemda dalam menyalurkan bantuan berupa voucher belanja sebesar Rp75.000/bulan/orang kepada lebih dari 10 ribu warga miskin ekstrem.
Selain itu, ada pula bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) serta upaya memastikan seluruh warga miskin ekstrem memiliki KTP dan terdaftar BPJS.