Papua Barat, KORSUM-Sampari Yembise (18 Th), harus menahan sakit dan belasan tahun dan terbaring ditempat tidur dengan kondisi kepala membesar, dirumahnya yang sederhana di Jalan Arowi 1, Sanggeng, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Kisah sedih yang diamali keluarga pasangan Johan Yambise (59) dan Sarce Urbasa (52) itu baru diketahui pada saat usia Sampari berusia dua bulan.
Seperti dilansir Propublik.id, Penyakit remaja yang menginjak Dewasa yang lahir pada 11 Februari 2002 silam itu menjalar diketahui awalnya kena penyakit Hidrosefalus atau Pembengkakan pada kepala karena penimbunan cairan di bagian kepala kini Sampari pun terkena penyakit Katarak, penglihatannya pun terganggu.
Mendengar kisah pilu ini, Masyarakat Adat Papua Wilayah III Doberay, Papua Barat, memohon uluran tangan dari semua pihak untuk sekiranya dapat berbagi kasih meringankan pengobatan Sampari.
“Atasnama masyarakat Adat Papua diwilayah III Doberay/Papua Barat, kami memohon uluran tangan dari semua pihak agar dapat membantu pembiayaan anak terkasih,” ucap Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Doberay Wilayah III Paul Finsen Mayor Sabtu (15/8/2020).
Perjalanan hidup Sampari tak seperti anak-anak pada umumnya, karena keterbatasan biaya untuk pengobatan, Sampari pun hanya bisa diam dan menangis. Ayahnya yang pensiunan Guru SD itu pun hanya bisa mengelus-gelus kepalanya dengan perawatan sang ibunya.
“Ayah dari anak ini adalah mantan guru SD dengan pembiayaan yang begitu besar, kami menghimbau untuk semua pihak agar dapat membantu anak terkasih,” ucap Paul Mayor.
Sampari kini didampingi oleh Komunitas Peduli Kasih yang diketuai oleh Benoni Rahaor dan Sekretaris Maria Yasintha Bupu dengan harapan para pemangku kepentingan dan dermawan di Tanah Papua tergerak hatinya.
“Besar harapan kami agar Bapak Gubernur Papua Barat, Bapak Bupati dan pemangku kepentingan diatas Tanah ini, bisa membantu meringankan biaya Pengobatan Anak terkasih ,” pinta Paul Mayor.
Dia menjelaskan adapun nomor penghubung dapat berkokunikasi ke nomor +62 812-8095-4531 dengan Ketua Adat Paul Mayor. Adapun, kata dia DAP Wilayah III Doberay merupakan Rumah Besar Masyarakat Adat Papua di wilayah III Doberay, Papua Barat, rumah ini berdiri dan bersuara untuk warga, sesuai slogannya, ” Selamatkan Manusia, Tanah dan SDA Papua”.