KORSUM.ID – BPJS Ketenagakerjaan terus meningkatkan layanan di Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) guna memaksimalkan pelayanan kepada peserta yang menjadi pasien akibat kecelakaan kerja di wilayah Sumedang dan sekitarnya.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Sumedang Rita Mariana mengatakan, rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk melayani pasien akibat kecelakaan kerja, diharapkan dapat terus memberikan pelayanan yang baik.
Tidak hanya rumah sakit, kata Rita, PLKK juga merupakan fasilitas pelayanan kesehatan berupa Klinik, Puskesmas, Balai Pengobatan, praktik dokter bersama, yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
“Terima kasih untuk rekan PLKK meningkatkan pelayanan. Dan diharapkan bisa membangunkan relationship yang lebih baik untuk optimalisasi pelayanan kita pada peserta,” ujar Rita disela pembinaan PLKK di Kampus Universitas Padjajaran (Unpad) Jatinangor, Jumat 23 Agustus 2024.
Rita menuturkan, BPJS Ketenagakerjaan hadir bersama menggandeng pihak manajemen RS Unpad dan melihat potensi yang berkembang saat ini seiring dengan hadirnya RS Unpad.
PLKK sendiri, sambung Rita, sebenarnya memiliki program Return To work (RTW) dan pengobatan melalui indikasi medis. Tapi nilai kepuasan dan optimalisasi lebih disematkan pada PLKK.
“Melalui kegiatan ini diharapkan kami dapat masukan untuk perbaikan peningkatan layanan PLKK untuk lebih baik lagi,” ucapnya.
Terkait kegiatan ini, kata Rita, adalah satu sarana evaluasi pelaksanaan pelayanan JKK di wilayah kerja BPJS Ketenagakerjaan.
Dan keberadaan PLKK sendiri, tambah Rita, secara administrasi dinilai sangat memudahkan peserta. Sehingga mereka yang mengalami kecelakaan kerja tidak perlu menunda berobat menunggu ada uang atau malah berobat ke alternatif.
“Peserta yang mengalami kecelakaan kerja dapat langsung menuju fasilitas kesehatan untuk pengobatan,” katanya.
Menurut Rita, jaminan ini berbentuk uang tunai dan atau pelayanan kesehatan yang diberikan ketika karyawan mengalami kecelakaan kerja atau sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
“Peserta yang mengakses PLKK tidak akan mengeluarkan biaya rumah sakit sepeser pun,” ucap Rita menegaskan.
Sementara itu, Direktur Utama RS Unpad, Herry Herman menyampaikan, RS Unpad akan menjadi sarana kesehatan untuk kebutuhan para mahasiswa agar semakin sehat, sehingga bisa lebih maksimal dalam belajar atau akitivitas perkuliahannya.
Herry juga menyebutkan, akan ada kemudahan tersendiri bagi mahasiswa di rumah sakit Unpad ini, terutama soal data saat pendaftaran.
“Mahasiswa Unpad itu memegang KTM Unpad, tentu datanya sudah tersedia di server Unpad. Sehingga secara proses akan jauh lebih simple dan praktis,” terang Herry.
Kendati demikian, Herry menegaskan, jika pelayanan RS Unpad tidak hanya terbatas untuk sivitas akademika saja. Namun juga akan dibuka untuk masyarakat umum.
“Kehadiran RS Unpad merupakan bentuk sinergi antara Unpad dengan Jawa Barat. Jadi kalau kita mau Jawa Barat memiliki daya saing yang kuat, kita perlu memastikan pekerjanya, masyarakatnya sehat dan produktif,” ujar Herry.
Herry menuturkan, Unpad tidak ingin hanya sebatas mendidik calon tenaga kesehatan saja, tetapi juga turut serta dalam pembangunan di Jawa Barat secara langsung.
“Kehadiran RS Unpad, menjadi wujud peningkatan peran Unpad di bidang kesehatan,” tandasnya.
Sebagai informasi, Rumah Sakit Universitas Padjadjaran (Unpad) telah diresmikan pada 25 Maret 2024 lalu oleh Bey Machmudin, PJ Gubernur Jawa Barat. Rumah sakit ini resmi dibuka untuk kemudian beroperasi secara bertahap.
RS Unpad akan menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang ada di sekitar kawasan Bandung Raya.