SKPD  

Cegah Resiko Bencana, BPBD Sumedang Pasang Rambu Evakuasi di Lokasi Rawan Pergerakan Tanah

Sumedang, KORSUM – Sebagai upaya mitigasi untuk mengurangi resiko bencana pergerakan tanah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sumedang memasang rambu-rambu Evakuasi dan titik kumpul di lokasi pergerakan tanah yang terjadi di Dusun Pasir Amis dan Dusun Cihantap Desa Margamukti Kecamatan Sumedang Utara, Jumat (10/9/2021) kemarin.

Dimana ada sebanyak 56 rumah yang terdiri dari 19 KK di Dusun Pasir Amis dan 37 KK di Dusun Cihantap Desa Margamukti Kecamatan Sumedang Utara, mengalami retakan akibat pergerakan tanah.

Kepala BPBD Kab. Sumedang Dadang Sundara melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumedang Adang SIP mengatakan, pemasangan rambu-rambu atau petunjuk jalur evakuasi dan rambu titik kumpul ini adalah sebagai upaya dari BPBD Kab. Sumedang untuk mengurangi resiko bencana pergerakan tanah yang terjadi di dua dusun Desa Margamukti tersebut.

Sehingga, ketika pergerakan tanah kembali terjadi, masyarakat sudah mengetahui jalur aman yang harus dilalui dan titik mana yang aman dari resiko bencana pergerakan tanah.

“Jadi, ketika kembali terjadi pergerakan tanah di lokasi tersebut, masyarakat sudah paham betul jalur aman yang harus dilalui,” kata Adang.

Lebih lanjut Adang menuturkan,
pergerakan tanah yang terjadi di dua Dusun di Desa Margamukti tersebut terjadi pada 26 Agustus lalu, sehingga mengakibatkan sebanyak 56 rumah di dua dusun tersebut mengalami retak-retak dan satu rumah diantaranya harus dikosongkan karena mengalami retakan yang cukup parah.

Kemudian untuk menindaklanjuti pergerakan tanah itu, pihaknya sudah melakukan assessment di lokasi dan telah mengirimkan permohonan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan pengkajian di wilayah tersebut.

“Penyebab pergerakan tanah sendiri dimungkinkan karena tanah tidak stabil. Dan menurut warga setempat kejadian tersebut juga diduga dipicu adanya aktivitas pembangunan tol Cisumdawu,” ujar Adang.

Kendati demikian, tambah Adang, pihaknya juga belum bisa menyimpulkan apa penyebab dan langkah apa yang harus diambil oleh BPBD Kab. Sumedang akan adanya bencana pergerakan tanah itu. Pasalnya harus menunggu hasil kajian dari PVMBG

Namun, pihaknya telah mengingatkan kepada warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan, terlebih jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Karena dikawatirkan terjadi pergerakan tanah susulan.

“Apa penyebabnya dan apakah harus direlokasi atau tidaknya warga di dua dusun itu, kami masih menunggu hasil kajian. Kalau sudah ada hasil kajian, tentunya akan menentukan langkah selanjutnya. Tetapi BPBD akan terus memantau perkembangan bencana pergerakan tanah itu, untuk menjaga hal yang tidak diinginkan,” kata Adang menegaskan.