Wisata  

Disparbudpora : Tiga Jurus Pengembangan Pariwisata dan Industri Kreatif

Hari Tri Santosa, Kadisparbudpora Kabupaten Sumedang

Sumedang, KORSUM.ID – Kepala Dinas Pariwisata Budaya dan Olahraga Hari Tri Santosa menjelaskan tiga jurus pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif di Kabupaten Sumedang.

Pertama, kata dia, inovasi bidang kuliner, fashion, kesenian, budaya dan insfratruktur akses jalan. Kedua. adaptasi CHSE yakni kebersihan (Cleanilnes), (kesehatan (Health), keamanan (Safety), dan kesehatan lingkungan (Inveronment Sustainability).

Ketiga, Kolaborasi yaitu Disparbudpora berkolabolasi dengan semua pihak maupun stakeholder untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

“Saat ini, ada 9 destinasi wisata dan Hotel/Cafe/Resto di Kabupaten Sumedang yang tata kelolanya sudah memenuhi indikator dan memiliki Sertifikat CHSE yakni Tanjung Duriat, Puncak Damar, Cipadayungan, Kampung Ciherang, Pesona Taman Puspa, Ciputrawangi, Cari Pacar dan Kampung Karuhun ECO Park, “tutur Hari di kantor Disparbudpora, Kamis (28/10/2021).

Sementara untuk Hotel/Cafe/Resto, lanjut dia, Hotel Hegarmanah, Puri Mutiara, Jatinangor Hotel dan Restaurant, pondokan Hanjuang Hegar, Hotel Amellia, Bandung Giri Gahana Golf, dan Hotel Sahid Skyland Jatinangor.

“Strategi pengembangan daya tarik wisata baru dengan pengelolaan yang profesional. Memperkuat citra destinasi pariwisata daerah serta upaya penataan ruang wilayah dan konservasi kepariwisataan dan lingkungan, “tandasnya.

Disebutkan, jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumedang setiap tahun meningkat. Pada tahun 2017 ada 432.569 wisatawan yang terdiri 432.224 lokal dan 345 wisatawan mancanegara dari 32 ODTW. Tahun 2018 ada 488.472 wisatawan yang terdiri 498.081 lokal dan 391 wisatawan mancanegara dari 31 ODTW.

Sementara tahun 2019 ada 814.938 kunjungan wisatawan yang terdiri 810.790 lokal dan 4.148 wisatawan mancanegara dari 39 ODTW dan tahun 2020 ada 881.822 wisatawan yang terdiri 877.930 lokal dan 3.892 wisatawan mancanegara dari 65 ODTW.

“Dengan target selanjutnya yakni meningkatkan kunjungan wisatawan dan length of stay atau kunjungan lebih lama (betah) bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara bila berwisata ke Kabupaten Sumedang, “ujarnya.

Kendati demikian, Kepala Disparbudpora juga menuturkan beberapa kendala seperti belum meratanya penggunaan teknologi di sektor pariwisata akibat belum optimal penyebaran informasi. Di samping itu, aksesibilitas menuju objek dan daya tarik wisata masih perlu pembenahan lebih insentif.