KORSUM.ID–Petani Desa Karedok telah melaksanakan tanam padi sawah atau tandur sejak 5 November 2020 lalu. Namun kesediaan pupuk bersubsidi daru pengecer resmi jauh dari melengkapi luas tanah padi seluas kurang lebih 220 Hektar.
Sehubungan dengan hal itu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) ‘Reugreug’ Desa Karedok Kecamatan Jatigede mempertanyakan kelangkaan pupuk bersubsidi kepada pemerintah daerah Kabupaten Sumedang. Pasalnya musim tanam padi sudah dimulai namun pupuk subsidi masih langka.
“Kami dan teman-teman yang tergabung dalam kelompok tani ‘Reugreug’ Desa Karedok bermaksud menyampaikan keluhan kelangkaan pupuk subsidi. Sebab di Desa Karedok saat ini sudah mulai musim tanam padi kurang lebih sudah berjalan selama Empat Minggu”. Kata Ketua Gapoktan Reugreug H. R. Subagia Rabu, (18/11) di Kantor Seketrariat DPRD Sumedang.
Masih menurutnya, Meski sejak awal Gapoktan sudah mengantisipasi hal itu yakni sejak Oktober lalu dengan melayangkan surat ke Bupati untuk meminta solusi supaya petani tidak gagal panen.
“Namun sampai saat ini surat dari kami belum juga ada jawaban.” Ucapnya.
Dikatakan, dirinya mengaku bingung sebab anggota yang tergabung dalam kelompok tani sudah banyak yang menanyakan pupuk kepada kepada dirinya maupun ke ketua kelompok tani.
“Atas dasar banyaknya pertanyaan dari anggota kelompok tani maka kami mengirimkan surat yang kedua kalinya kepada Bupati. Mudah-mudahan surat dari kami cepat ditanggapi oleh pihak terkait supaya kami bisa cepat memperoleh bantuan pupuk.” Katanya
Lebih jauh ia mengatakan, beberapa pupuk yag saat ini langka diantaranya Urea dan Phonska. Sedangkan Kartu Tani untuk sementara belum dapat dipergunakan.
“Informasinya September lalu pemegang kartu tani maupun yang menggunakanan RDKR sudah dapat dipergunakan namun karena adanya perubahan sitem maka informasinya dimulai 2021 nanti. Pupuk Urea per Kg sekitar Rp.2000 namun jika tak menggunakan kartu tani mencapi 600 rupiah sedangkan pupuk phonska informasinya sampai dengan harga 10 ribu rupiah,” Jelasnya