SUMEDANG, KORSUM.ID – Desa Wisata merupakan impian Kepala Desa Girimukti Kecamatan Sumedang Utara Adang Arifin semenjak dirinya terpilih kembali menjadi Kades Girimukti kedua kali pada Pilkades Serentak beberapa waktu lalu.
Namun kata dia, impian menuju desa wisata tersebut sampai saat ini masih belum terlaksana akibat kondisi keuangan desa yang belum mampu dalam mewujudkan impian tersebut.
” Impian saya itu sesuai instruksi pemerintahan bahwa dana desa harus bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan tujuan mengentaskan kemiskinan dan menurunkan angka stunting, “tandas Kades Girimukti Adang Arifin diruang kerjanya, Senin (06/12/2021).
Desa, lanjutnya, hanya mengolah dana desa yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan sehingga dapat menumbuh-kembangkan ekonomi
masyarakat termasuk Pendaparan Asli Desa (PADes) sebagai bentuk penguatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Desa juga telah menyiapkan luasan lahan dari sebagian tanah kas desa termasuk pola dan desain desa wisata. “Tapi saat ini saya masih berpikir sederhana karena masih melihat situasi keuangan yang belum saatnya sehingga masih mengoptimalkan yang ada yakni 1 hektar dari rencana 2 hektar, “tutur Adang.
Sebab, lanjut dia, diarea lahan 1 hektar itu sudah berjalan ada kegiatan wisata dengan fasilitas seadanya seperti wahana permainan anak yakni bermain sambil belajar atau edukasi di alam terbuka dengan pesona keindahan alam, termasuk gelaran kesenian daerah.
Namun untuk mewujudkan desa wisata tersebut dipastikan akan menelan anggaran cukup besar. Bahkan dengan konsep dan desain yang sudah dibuat, diperkirakan akan menelan anggaran sekitar Rp 1 miliar lebih.
“Kami kebingungan setelah melihat anggaran begitu besar, sementara desa tidak punya uang sebesar itu. Namun kami dikoordinasikan dengan masyarakat terkait harapan desa wisata ini. Sebab jika mengandalkan dana desa yang dibangun secara bertahap, maka dipastikan dalam kurun 5 tahun mimpi desa wisata itu bisa terwujud, “katanya.
Melihat kebutuhan anggaran sebesar itu, lanjut Adang, maka desa tidak patah arah sehingga mencoba membuat proposal yang ditujukan ke Kementrian Pariwisata. Namun sampai saat ini belum ada jawaban dari Kementrian tersebut. **(yf saefudin)