Kepala BMKG RI Sampaikan Literasi Gempa Bumi

KORSUM.ID – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Republik Indonesia Dwikorita Karnawati hadir di Kabupaten Sumedang untuk menyampaikan edukasi secara langsung tentang gempa bumi.

“Kami hadir ke Sumedang dalam rangka melakukan edukasi literasi publik tentang kegempaan,” ujar Dwikorita didampingi oleh Plh Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Direktorat Jenderal Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Pramudya Ananta Boga di Gedung Negara, Selasa (2/1/2024).

Diterangkan olehnya, Sumedang termasuk wilayah yang jarang mengalami getaran-getaran gempa meskipun pernah terakhir yang tercatat pada tahun 1972.

“Di Sumedang ini terjadi patahan. Kemudian dari patahan ini batuan bergeser maka terlepaslah energi dari dalam bumi berupa rambatan gelombang melalui batuan dan dirasakan sebagai getaran-getaran gempa bumi,” terangnya.

Masih kata Dwikorita, wilayah Indonesia merupakan wilayah yang rawan dan rentan mengalami gempa bumi.

“Artinya inilah realita hidup di daerah yang rawan gempa bumi. Bukan berarti kita tidak bisa bahagia. Jepang sering mengalami. Amerika juga beberapa kali dilanda gempa. Yang paling penting kita siap beradaptasi,” tuturnya.

Melalui edukasi, lanjutnya, masyarakat menjadi lebih siap dan lebih tahu apa yang harus dilakukan ketikabterjadi bencana.

“Apakah bangunan rumah kita sudah didesain tahan gempa dan tata ruang sudah ditata sesuai dengan zona-zona yang relatif aman gempa. Kalau terpaksa di Zona Merah, harus ada standar bangunan tahan gempa”ujarnya.

Menurutnya, bencana bisa dimitigasi sebelum kejadian dan hal tersebut yang sedang disiapkan oleh jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah.

“Jadi tidak perlu panik dan sedih. Tetap semangat membangun Sumedang yang bersahabat atau beradaptasi dengan gempa bumi,” kata Dwikorita. Sementara itu Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, peristiwa yang terjadi menjadi peringatan bagi warga Sumedang agar waspada terhadap berbagai bencana.

“Selain longsor dan banjir, ternyata Sumedang mempunyai potensi gempa. Baru saja kita mendapatkan informasi pengetahuan dan wawasan terkait kebencanaan khususnya bencana gempa bumi,” ujar Herman.

Menurutnya, persoalannya ialah bukan mengapa terjadi gempa, tetapi bagaimana menghadapinya dengan selamat.

“Kuncinya itu ada di literasi kebencanaan, khususnya gempa bumi. Insyaallah Pemda Sumedang akan bekerja sama dengan BMKG dan Kemendagri untuk literasi kebencanaan kepada seluruh warga Sumedang,” ujarnya.