Sumedang, 20 September 2024 – Dalam dunia yang semakin terhubung, informasi dapat menyebar secepat kilat, namun sayangnya, kebenaran seringkali tertinggal di belakang. Hal inilah yang dialami oleh Ketua Baznas, yang namanya terseret dalam pusaran fitnah terkait sebuah video yang beredar luas.
Video tersebut menyiratkan keterlibatan Ketua Baznas dalam kegiatan yang dibiayai oleh pihak tertentu. Namun, Ketua Baznas dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut memang ada, namun dibiayai oleh seorang individu bernama Pak Dony, dan pesertanya adalah para pimpinan Ormas Islam di Sumedang, seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan MUI.
“Baznas adalah lembaga negara non-struktural, bukan Ormas Islam,” tegas Ketua Baznas. “Kami tidak terlibat dalam kegiatan yang bersifat politis atau partisan.” Tegas Ayi.
Kehadiran Ayi Subhan, yang disebut-sebut dalam video sebagai Ketua Baznas, juga diklarifikasi. Beliau hadir dalam kegiatan tersebut bukan sebagai Ketua Baznas, melainkan sebagai Sekretaris PC NU.
Tugasnya adalah mencari travel dan bis untuk kegiatan tersebut, serta menerima transfer dana dari Pak Dony yang langsung dibayarkan ke pihak travel.
Ketua Baznas merasa namanya telah dicemarkan oleh video tersebut. Beliau berencana untuk melaporkan pembuat dan penyebar video tersebut ke pihak kepolisian.
“Ini adalah pelajaran bagi kita semua,” ujar Ketua Baznas. “Di era digital ini, kita harus lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Jangan sampai kita menjadi bagian dari penyebaran fitnah yang dapat merusak nama baik seseorang atau lembaga.” Ucap Ayi.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa di balik layar media sosial yang gemerlap, terdapat potensi bahaya yang mengintai. Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk lebih bijak dalam bermedia sosial, serta menghargai kebenaran dan keadilan.