TNI  

Kodim 0610/Sumedang Kawal MPLS Panca Waluya: “Cetak Pejuang, Bukan Generasi Rebahan!”

Sumedang – Suasana pagi di SMAN 1 Sumedang berbeda dari biasanya, Senin (14/7/2025). Pagi itu bukan sekadar pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Ada semangat perjuangan yang menyala di mata ratusan siswa baru. Dan di tengah mereka, berdiri sosok kharismatik berseragam loreng: Letkol Kav Christian Gordon Rambu, M.Si. (Han), Komandan Kodim 0610/Sumedang.

Ia datang bukan sekadar memimpin upacara, tetapi menyuntikkan semangat nasionalisme yang membakar. Di hadapan pelajar SMA dan SMK se-Kabupaten Sumedang yang mengikuti MPLS bertajuk Panca Waluya, ia menyampaikan pesan yang tajam dan menggugah:

“Hari ini, Indonesia tidak hanya butuh orang pintar. Indonesia butuh pejuang. Anak muda yang disiplin, berintegritas, dan mencintai tanah air. Bukan generasi rebahan!”

Pintu Gerbang Karakter

MPLS bukan sekadar rutinitas tahunan. Bagi Letkol Christian, ini adalah arena pembentukan karakter. Ia menekankan, bahwa masa depan bangsa bergantung pada generasi muda yang mau bangkit, bukan yang terlena oleh kemudahan teknologi.

“Tatap dunia dengan kepala tegak. Katakan: saya pelajar Indonesia, saya akan berjuang dan menang!” serunya, diikuti gemuruh tepuk tangan siswa.

Tak hanya di SMAN 1, seluruh Danramil dan perwira Kodim 0610 turut serta menjadi inspektur upacara serentak di 15 SMA dan 7 SMK se-Kabupaten Sumedang. Pendampingan penuh selama MPLS menjadi bukti nyata keterlibatan TNI dalam dunia pendidikan karakter.

Panca Waluya: 5 Nilai Pelajar Juang

Program Panca Waluya yang diinisiasi Disdik Provinsi Jawa Barat merupakan penguatan nilai dasar bagi siswa baru:

  1. Disiplin
  2. Integritas
  3. Mandiri
  4. Kreatif
  5. Cinta Tanah Air

Sinergi antara Kodim dan sekolah membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya urusan guru, tetapi tanggung jawab bersama untuk mencetak generasi tangguh dan berdaya saing.

TNI Hadir Menjadi Inspirasi

Kehadiran Kodim 0610 bukan hanya mengawal keamanan, tetapi menjadi inspirasi nyata bahwa keberanian, dedikasi, dan cinta tanah air harus dimulai dari sekolah.

“Kami ingin anak-anak ini menjadi agen perubahan. Bukan hanya pintar, tapi siap berkontribusi untuk bangsanya,” pungkas Dandim.