Komisi I DPRD Sumedang, Minta Pemkab Perbanyak Titik Wifi Gratis

Sumedang, KORSUM – Dimasa pembelajaran jarak jauh, Komisi I DPRD Kabupaten Sumedang, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang untuk memperbanyak titik Wifi Gratis.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sumedang Asep Kurnia mengatakan, hal ini sangat penting bagi pembelajaran jarak jauh yang diterapkan dimasa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

“Jadi kalau titik Wifi gratis banyak, secara otomatis akan membantu orang tua siswa, dan siswa saat melakukan pembelajaran jarak jauh,” kata Akur sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi KORSUM, Senin (27/7).

Untuk itu, sambung Akur, pihaknya meminta agar Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominpo Sanditik) Kabupaten Sumedang, sebagai mitra Komisi I, terus memperbanyak pemasangan wifi gratis dan melakukan pemetaan kondisi demografi yang tidak merata secara teknologi.

“Intinya, kita berharap Kominfo Sanditik terus mencari solusi agar masyarakat bisa terbantu, terlebih di masa AKB pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, sehingga dibutuhkan jaringan internet yang stabil,” tandasnya.

Seperti diketahui Pemerintah Kabupaten Sumedang melarang peserta didik, tenaga kependidikan, dan masyarakat melakukan kegiatan di sekolah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Palarangan ini tertuang dalam surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Nomor: 800/3812/Disdik/2020 tanggal 9 Juli 2020.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang, Agus Wahidin mengatakan, pembelajaran bagi murid PAUD, SD dan SMP di Sumedang tidak akan bertumpu pada pembelajaran daring atau virtual. Bahkan pembelajaran daring di Sumedang dibatasi maksimal porsinya.

“Porsinya hanya 15 persen. Pembelajaran secara virtual ini hanya digunakan untuk hal-hal penting saja, dibatasi maksimal tiga kali dalam satu bulan,” katanya pada KORSUM beberapa waktu lalu.

Ia juga mengatakan, tujuh metode pembelajaran yang pernah ia sampaikan, saling mengisi dan melengkapi sesuai karakteristik sekolah masing- masing.

“Apabila sekolah tidak dapat melaksanakan belajar secara virtual karena keterbatasan jaringan internet, dan ketidakmampuan orang tua membeli HP android, maka bisa dilakukan pembelajaran modul atau LKS, pembelajaran tugas berkala dan terukur, dan pembelajaran yang bersifat aktifitas langsung,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya meminta agar pelajar dan orang tua siswa untuk bersabar menyikapi kebijakan belajar di rumah atau jarak jauh akibat pandemi Covid-19

“Perlu dipahami jika anak-anak
adalah salah satu kelompok usia paling rawan terpapar Covid-19,” tandasnya.