SUMEDANG, KORSUM.ID – Pejabat sementara (Pj.) Bupati menyatakan bahwa Program KKN Tematik Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang merupakan bukti nyata dari keseriusan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimulai dari tingkat desa.
“Ibu Kota Kabupaten Sumedang telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi krisis pangan, krisis energi, serta menangani masalah langsung yang dihadapi oleh desa-desa. Karena kita percaya bahwa pertahanan desa adalah fondasi dari pertahanan nasional, dan kami memulainya di Sumedang,” ujar beliau.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pejabat sementara Bupati Sumedang, Herman Suryatman, saat memberikan arahan dalam acara Pembekalan Indikator Kunci Utama (IKU) Program PTMGRMD Tahun 2024 kepada perangkat Desa dan Mahasiswa KKN Tematik di Aula Tampomas PPS, pada hari Senin (26/2).
Herman menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan KKN tematik, termasuk bantuan dalam bentuk stimulus kepada desa-desa tempat dilaksanakannya KKN.
“Pemerintah Kabupaten Sumedang memberikan berbagai stimulus. Pertama, melalui bantuan dana sebesar Rp. 10 juta per desa untuk program ‘satu desa satu produk’ dan ‘satu desa satu inovasi’. Kemudian Dinas PMD akan menyediakan fasilitas senilai Rp. 5 juta per desa. Dinas Kesehatan juga memberikan bantuan telur sebanyak 4 Kg per bulan untuk ibu hamil. Sedangkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memberikan bantuan sebesar Rp. 6 juta per desa dalam bentuk benih dan pupuk. Terakhir, Dinas Peternakan memberikan bantuan sebesar Rp. 10 juta per desa,” jelas Herman.
Menurutnya, ada lima indikator kunci keberhasilan Program PTMGRMD Tahun 2024, yaitu pertama, peningkatan literasi masyarakat, termasuk warga miskin ekstrem di 124 desa/kelurahan. Kedua, eliminasi stunting baru di 124 desa/kelurahan tempat dilaksanakannya KKN. Ketiga, peningkatan daya saing desa melalui program ‘satu desa satu produk’ minimal satu potensi unggulan per desa. Keempat, terciptanya satu inovasi per desa/kelurahan. Dan kelima, optimalisasi Puskesos di 124 Desa/Kelurahan.
Ia juga mengungkapkan bahwa program yang merupakan inisiatif pertama di Indonesia tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Sumedang, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV, dan 111 perguruan tinggi.
“Ini adalah salah satu bentuk komitmen kami. Pemerintah Kabupaten Sumedang bersama LLDikti Wilayah IV dan 111 perguruan tinggi bergabung dalam Program PTMGRMD ini, dengan semangat gotong-royong dan kesediaan untuk bersama-sama membangun desa,” tambahnya.