SUMEDANG, Jumat 21 Juni 2024 – Sasakala Gunung Congkang dapat Diamati sungguh sangat menarik berdiri tegak dihamparan dataran berbentuk kerucut maka sering juga disebut gunung aseupan karena bentuknya seperti kerucut.
Namun dibalik keindahan bentuknya menyimpan cerita turun temurun di masyarakat yang cukup menarik untuk di dalami maknanya dibalik cerita tersebut.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh beberapa tokoh masyarakat ditemukan paling tidak ada dua versi cerita turun temurun yang ada di masyarakat sekitar.
“Berdasarkan wawancara kami dengan sesepuh masyarakat Dusun Cilengar Desa Cipeles Kecamatan Tomo, beliau bercerita bahwa sasakala gunung Congkang adalah ketika tokoh pewayangan yang bernama Semar Badranaya membawa gendongan yang diikat dengan Areuy Kahitutan kemudian gendongannya tersebut putus dan jatuh maka jadilah gunung Congkang,” cerita Jabatan Fungsional (Jafung) Pamong Budaya Ahli Muda pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang, Suhadi, di ruang kerjanya.
Selain cerita tersebut, lanjut Suhadi, ada versi lain yang berdasarkan dari sesepuh Desa Darmawangi yang disampaikan oleh aparat desa Bernama Dede Suryadi sebagai Kepala Dusun I Desa Desa Darmawangi Kecamatan Tomo.
“Bahwa asal mula gunung Congkang merupakan patahan alat pemikul (rancatan) untuk memikul gunung Tampomas dan gunung Ciremai. Dimana yang jadi pemikulnya adalah bukit Cariang dan patahan dari pemikul tersebut jadi gunung Congkang,” terang Suhadi.
Suhadi menambahkan, maka dari itu cerita sasakala terbentuknya gunung Congkang cerita tersebut memiliki makna simbolik yang perlu dikaji dan dibuktikan secara ilmiah oleh para ahli geologi.
“Penting sekali cerita tersebut untuk dikaji lebih jauh oleh para ahli geologi karena sebagai dasar untuk dijadikan bahan ilmiah karena memiliki makna simbolik,” tandasnya.**[Daddy]