SKPD  

Mulai Tahun ini Pemkab Sumedang Tidak Akan Bayar Tunjangan Insentif Tenaga Honorer

Korsum.id – Mulai tahun ini Pemkab Sumedang tidak akan membayar tunjangan insentif bagi tenaga honorer baik tenaga teknis maupun non teknis pasalnya pembayaran insentif akan langsung dibayarkan oleh pemerintah pusat.

Kasubag TU pada Disdik Sumedang Ahmad Hanafiah mengatakan bahwa untuk tenaga non ASN terkait sudah adanya seleksi PPPK di tahun ini tinggal masuk tahap Dua yang tahap Satu kemarin sudah dilaksanakan pengumuman kelulusan.

“Maka perlu kami sampaikan pula bagi rekan-rekan bahwa pemberian insentif sekarang itu berbeda dengan tahun sebelumnya.
Hasil dari konsultasi dengan Badan Kepegawaian dan pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumedang bahwa untuk pemberian insentif itu akan diberikan kepada tenaga non ASN yang terdata pada data bas BKN.” Ujarnya Senin 20 Januari 2025.

Masih kata Ahmad, Pemberian insentif itu diberikan kepada non ASN yang terdata pada database BKN dan sudah bekerja minimal selama Dua tahun secara terus menerus.

Ia mengatakan, sebagaimana diketahui bahwa honorer yang tidak lulus P3K akan menjadi pegawai paruh waktu dan database nya sudah ada di BKN

“Sehubungan dengan ketentuan pemerintah daerah tidak lagi membayar honor non ASN karena akan diangkat sebagai pegawai paruh waktu nah nanti dalam pencairan anggaran honorer tersebut dibidang perbendaharaan mengecek data non ASN yang diajukan honornya dipastikan sudah tetdaftar pada database BKN,” pungkasnya.

Lebih jauh ia mengatakan,
Pihaknya akan berkordinasi dengan BKSDM Sumedang terkait honorer yang sudah masuk di database Sumedang

” Mungkin nanti kami berkoordinasi dengan BKPSDM untuk mendapatkan data yang sudah masuk database BKN permasing masing SKPD
Alhamdulillah data tersebut sudah kami terima.
Sekali lagi untuk pembayaran insentif terutama yang dibawah dinas pendidikan bahwa sekarang itu berbeda dengan tahun sebelumnya yang mana untuk pembayaran insentif sekarang itu yaitu bagi tenaga non ASN yang telah terdata dalam data bas BKN mungkin sekarang datanya lagi kami koreski berapa jumlahnya,”pungkasnya