SUMEDANG, KORSUM.ID – Pemerintah Provinsi Papua Barat studi banding penanganan stunting di Kabupaten Sumedang. Rombongan dari Papua Barat diterima Pj Sekda Tuti Ruswati di Command Centre, Selasa (31/10/2023).
Rombongan Pemprov Papua Barat mendapat penjelasan soal penanganan stunting di Sumedang yang sudah terintegrasi, terstruktur, sistemik dan scientific serta sudah digitalisai dengan aplikasi Sistem Informasi Pencegahan Stunting Terintegrasi (Simpati).
“Aplikasi Simpati ini mempermudah tugas kader posyandu di lapangan. Para kader Posyandu di Sumedang mendapat bantuan smartphone yang di dalamnya sudah ada aplikasi Simpati. Dinkes bisa menganalisa dan memberikan rekomendasi dalam mengatasi stunting di tiap kecamatan dan desa. Aplikasi Simpati ini sangat membantu untuk menurunkan stunting,” kata Tuti.
Menurutnya, dengan aplikasi Simpati memudahkan dalam mengambil keputusan dalam menetapkan prioritas kebijakan intervensi dan lokus penurunan stunting. “Dalam penurunan stunting, Sumedang melaksanakan delapan aksi konvergensi stunting yang relatif teruji serta mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari Pemprov Jawa Barat dan Pemerintah Pusat tiga tahun berturut- turut. “Upaya manajerial 8 aksi konvergensi stunting tersebut, Sumedang bisa menurunkan angka stunting,” jelasnya.
Sementara itu Plt. Kepala Biro Umum Koordinator Satgas TPPS Juliana A. Maitimu mengatakan, fokus utama studi banding adalah pertukaran pengetahuan dan pengalaman guna mengembangkan strategi pencegahan stunting yang efektif di Papua Barat. “Saya berharap Papua Barat bisa segera menerapkan strategi dan program pencegahan stunting yang telah dilakukan oleh Sumedang,” kata Juliana.