Sumedang, 2 Juni 2024 – Di tengah arus globalisasi dan perkembangan generasi Post Gen Z, budaya Sunda menghadapi dua kemungkinan: bertahan atau tergerus. Namun, satu hal yang pasti, budaya Sunda harus tetap eksis. Pertanyaannya, bagaimana caranya?
Nana Suryana, tokoh pemuda Cibugel yang juga anggota DPRD Sumedang terpilih periode 2024-2029, menegaskan bahwa julukan Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda bukan sekadar jargon. Upaya nyata perlu dilakukan untuk menanamkan kecintaan dan pemahaman terhadap budaya Sunda, terutama kepada generasi muda.
Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah penyelenggaraan lomba pasanggiri Jaipongan Piala PDHR di Sumedang Creative Center pada Sabtu, 2 Juni 2024. Lomba ini melibatkan berbagai kategori usia, mulai dari TK hingga SMA, serta kategori rampak anak dan remaja.
“Kami memberikan hadiah, trofi, dan uang pembinaan kepada para pemenang sebagai bentuk apresiasi dan dorongan untuk terus melestarikan seni Jaipongan,” jelas Nana Suryana.
Ia berharap, masyarakat Sumedang dapat bersatu menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Sunda yang mulai terkikis oleh kemajuan teknologi dan pengaruh budaya asing.
“Mari kita jaga warisan leluhur agar tetap hidup dan berkembang di tengah gempuran modernisasi. Jangan sampai generasi muda melupakan akar budayanya sendiri,” pungkas Nana Suryana.