Kota, KORSUM.id – Sampai saat ini, pembangunan kawasan Jatinangor dibiarkan tanpa arah, karena satu dengan yang lainnya tidak berkesinambungan.
Strategi kawasan Jatinangor merupakan strategi nasional, karena diposisikan sebagai kawasan pendidikan sehingga harus didesain sedemikian rupa.
Hal itu, dikatakan Ketua Komisi 1 DPRD Sumedang, Asep Kurnia, kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (23/1). Menurut dia, jika potensi Jatinangor dimaksimalkan, maka Sumedang akan terangkat karena dengan sendirinya potensi Sumedang akan terjual.
Kata Asep, setiap tahun dari mulai mentri sampai presiden datang ke Jatinangor, maka potensinya akan bisa dijual. Karena menjual Jatinangor sama dengan menjual Sumedang yang artinya mempromosikan Sumedang. Tidak salah mengihtiarkan Jatigede agar bisa dijual tapi tidak melepaskan pembangunan Jatinangor.
“Jatinangor punya motto Hade Kasohor maka tinggal hadenya yang harus diupayakan oleh kita semua. Ide kawasan perkotaan, saya pikir respon untuk Pemda pemicu upaya pembangunan Jatinangor terarah,” katanya.
Jangan biarkan apa adanya, lanjut Asep, tidak ditata dengan baik sehingga ketika orang berbondong-bondong datang ke Jatinangor dan Cimanggung tidak mendapatkan kesan apa-apa biasa-biasa saja.
“Pemda harus berpikir ketika berada di Jatinangor maka segalanya ada. Tapi mengapa orang yang ada di Jatinangor belanjanya ke Pasar Baru Bandung?, lalu pengapa di Jatinangor tidak ada wisata belanjanya?,” tandasnya.