Pemberdayaan Petani Sumedang: Kunci Mengatasi Kemiskinan Ekstrem

Petani Sumedang

Sumedang, 30 Mei 2024 – Sumedang terus menunjukkan penurunan angka kemiskinan yang menggembirakan. Pada tahun 2023, angka kemiskinan di Sumedang turun menjadi 9,36 persen, dengan angka kemiskinan ekstrem hanya 0,53 persen atau sekitar 6.370 jiwa.

Namun, kantong-kantong kemiskinan masih ditemukan di desa-desa, terutama di sektor pertanian, di mana banyak warga miskin bekerja sebagai buruh tani tanpa lahan dan modal.

Pj. Bupati Sumedang, Yudia Ramli, menekankan pentingnya memberdayakan petani di pedesaan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Sumedang, termasuk memberikan bantuan alat pertanian, subsidi pupuk, dan membangun laboratorium kopi, tembakau, dan ubi Cilembu di Pamulihan.

“Pemerintah berencana membangun laboratorium-laboratorium kopi, tembakau, dan ubi Cilembu, yang terintegrasi dengan gudang kopi dan fasilitas penjemuran kopi. Dengan dukungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, diharapkan petani akan semakin berdaya,” ujar Yudia.

Selain itu, Pemkab Sumedang juga berkomitmen untuk memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada petani guna meningkatkan perlindungan dan produktivitas mereka. Yudia mengungkapkan,

“Kami akan berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan cakupan kepesertaan petani, yang saat ini sudah mencapai 98 persen.”

Dengan berbagai upaya pemberdayaan petani ini, diharapkan Sumedang dapat terus menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pertanian.