Sumedang, KORSUM – Pemerintah Kabupaten Sumedang, melakukan tahapan wawancara terhadap 12 nominator yang lolos tahapan seleksi sebagai Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat juara menuju Sumedang Simpati 2021.
Adapun Ke-12 nominator tersebut terbagi dalam dua kategori, yaitu 6 orang kategori Kepala OPD dan 6 orang Kategori Camat.
Sementara untuk indikator seleksi tersebut, yaitu kompetensi teknis, kompetensi sosial kultural, peran pemimpin, dan inovasi untuk akselerasi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang yang juga sebagai Ketua Tim Penilai Herman Suryatman mengatakan, untuk proses wawancara melibatkan lima orang penilai selaku Dewan Juri, yaitu terdiri dari kalangan Akademisi, Tokoh masyarakat, LSM dan Birokrat.
“Nantinya, Tim penilai akan mengambil tiga orang terbaik dan selanjutnya 1 terbaik dari tiap kategori. Jadi ada Camat Juara dan Kepala SKPD Juara,” kata Herman saat memberikan penjelasan kepada peserta seleksi di ruang kerjanya, Kamis (21/1/2021).
Herman menuturkan, ke-12 peserta yang mengikuti proses wawancara bisa menjadi ‘role model’ untuk “memprovokasi” bahkan menjadi agen propaganda untuk dinas dan kecamatan yang lain.
“Dengan propaganda masif, tentunya bisa mempengaruhi, menggerakkan, dan menularkan kepada yang lain. Jadi saya harap ke-12 terpilih ini akan menjadi agen propaganda dengan tujuan yang baik,” tuturnya.
Adanya seleksi tersebut, sambung Herman, diharapkan akan berdampak terhadap nilai SAKIP pada tiap SKPD dan Kecamatan bisa lebih baik lagi di tahun berikutnya.
“Melalui cara ini, kita bisa akselerasi, saatnya kita menempatkan orang-orang terbaik pada tempatnya,” kata Herman menegaskan.
Masih kata Herman, banyak momentum yang didapat oleh Kabupaten Sumedang. Untuk itu, setiap momentum tersebut jangan sampai terlewatkan.
“Intinya bukan mendapatkan piala, namun untuk rakyat sejahtera. Sehingga, satu-satunya cara adalah dengan di keroyok habis-habisan, sehingga kita betul-betul terdepan untuk berbagai bidang yang akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan,” ucapnya.
Herman menambahkan, untuk mensejahterakan masyarakat maka diperlukan kinerja. Kendati demikian diperlukan juga apresiasi, reward dan punishment.
“Saya tegaskan kembali bahwa pemerintahan kita ini hebat, namun kadang-kadang kita tidak sadar dengan kehebatan kita,” tandasnya.