Sumedang, 6 Januari 2025 – Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Yudia Ramli, turut menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Rapat yang berlangsung secara daring melalui Live Zoom tersebut dilaksanakan di Command Center PPS pada Senin, 6 Januari 2025.
Dalam rapat, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian, Edy Priyono, memaparkan kondisi inflasi di sejumlah daerah pada minggu pertama Januari 2025. Ia menjelaskan hasil pemantauan harga pangan strategis per 3 Januari 2025, di mana beberapa komoditas bahan pokok menunjukkan fluktuasi harga, mulai dari kategori tinggi, sedang, hingga rendah.
Edy menyoroti bahwa harga beras berada pada status yang tidak aman di beberapa wilayah, menandakan pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap komoditas pangan utama tersebut.
Sumedang Masih Aman dari Inflasi
Setelah mengikuti rapat, Pj Bupati Yudia Ramli menyampaikan bahwa inflasi di Kabupaten Sumedang masih terkendali. Hal ini ditunjukkan oleh Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang tetap stabil.
“Sumedang tidak termasuk dalam daftar daerah dengan inflasi tidak terkendali. Inflasi kita masih dalam batas aman, dan IPH tetap stabil,” ungkap Yudia.
Namun demikian, Yudia menegaskan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan, terutama mengantisipasi potensi kenaikan harga di masa mendatang.
“Meski supply and demand saat ini masih aman, kita tidak boleh lengah. Ada beberapa harga komoditas yang sudah berada di atas HET (Harga Eceran Tertinggi), sehingga langkah antisipasi tetap harus dilakukan,” tambahnya.
Langkah Terstruktur untuk Kendalikan Inflasi
Yudia menekankan pentingnya sinergi antar perangkat daerah dalam menjaga stabilitas harga. Peran aktif dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Peternakan, serta Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan menjadi kunci utama.
“Ketiga dinas tersebut harus secara aktif memantau, memonitor, dan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengendalikan situasi. Kolaborasi ini penting agar Sumedang tetap berada dalam zona aman,” tuturnya.
Dengan posisi Sumedang yang relatif stabil, langkah-langkah antisipasi yang terstruktur diharapkan dapat menjaga ketahanan ekonomi daerah di tengah fluktuasi harga pangan nasion