Sumedang, KORSUM – Guna untuk mempercepat antisipasi penanganan bencana, Polres Sumedang menyiagakan dua unit kendaraan siaga bencana.
Kapolres AKBP Eko Prasetyo Robbyanto melalui Waka Polres Kompol Asep Agustoni mengatakan, sebagai negara yang berada di daerah rawan bencana, baik bencana yang disebabkan oleh faktor alam, non alam dan juga oleh ulah manusia yang belakangan ini terus meningkat. Tentunya harus disiapkan berbagai upaya baik pencegahan ataupun penanganan.
“Sampai saat ini kita masih banyak kelemahan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Namun diharapkan mampu untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana, sehingga dapat mengurangi tingkat risiko dari suatu bencana,” ujar Agus saat membacakan amanat Kapolres dalam Upacara Siaga Bencana dan launching Kendaraan Siaga Bencana di Halaman Mapolres Sumedang, Kamis (4/11/2021).
Dengan semakin meningkatnya intensitas bencana dan keragamannya, sambung Agus, maka upaya penanggulangan bencana perlu ditangani secara komprehensif, multi sektoral, terpadu dan terkoordinasi antara pemerintah dan steak holder lainnya.
Kemudian, dengan telah ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2010-2014. Yang menyatakan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi bagian dari prioritas pembangunan nasional yaitu prioritas nomor 9 dengan substansi inti lingkungan hidup dan pengelolaan bencana.
“Khusus mengenai pengelolaan bencana ini lebih diarahkan pada peningkatan kemampuan penanggulangan bencana yang pertama penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi risiko serta penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan. Yang ke dua pembentukan tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai di lokasi yang rawan dari bencana di wilayah kabupaten sumedang,” ujar Agus.
Lebih lanjut Agus menuturkan,
belajar dari pengalaman menghadapi berbagai kejadian bencana di kabupaten sumedang. Maka dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara terencana dan terintegrasi. Sehingga pengelolaan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, Kabupaten Sumedang yang memiliki kondisi sosio-geografisnya dari pegunungan, memiliki potensi bencana alam yang sangat tinggi khususnya angin kencang, hujan deras, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung,” ucap Agus.
Hal ini perlu diantisipasi dengan langkah langkah pencegahan penanggulangan bencana yang bisa meminimalisasi jatuhnya korban jiwa maupun materiil.
“Momentum apel kesiapsiagaan ini bertujuan untuk mengecek kesiapan seluruh personel dan kelengkapan sarana dan prasarana pendukungnya, serta keterpaduan unsur lintas sektoral dan masyarakat yang turut peran aktif dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam”
“hal ini perlu menjadi perhatian dan kesiapsiagaan kita, baik personel, peralatan, alsus, dalam mengantisipasi terjadinya bencana untuk mengurangi timbulnya korban jiwa maupun materiil,” tegasnya.
Di samping itu, tambah Agus, dalam penanggulangan bencana, perlu dipahami filosofi dari penanggulangan bencana yaitu pengurangan risiko bencana yang berupaya menjauhkan rakyat dari bencana,menjauhkan bencana dari rakyat, dan living harmony with disaster atau bisa disebut sebagai hidup berdampingan dengan bencana.
“Pada kesempatan ini juga, kami melakukan launching dua kendaraan siaga bencana yang disiapkan oleh Polres Sumedang, untuk mempercepat proses antisipasi bencana yang terjadi,” tandasnya.