Pesantren Ramadan ASN ala Sumedang

KORSUM.ID – SUMEDANG. Setelah berlangsung selama empat hari mulai Senin (18/4), akhirnya Pesantren Ramadan yang diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) kini memasuki hari terakhir, Jumat (22/4).

Setiap ASN di SKPD maupun Kecamatan mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu melalui pesantren kilat yang digelar di Mesjid Al-Kamil Komplek Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang walaupun hanya satu hari.

“Optimalisasi Visi Agamis tentunya dapat dilaksanakan dengan kegiatan keagamaan di Bulan Ramadan, salah satunya dengan mengikuti pesantren,” ujar Kabag Kesra Setda Ate Hadan selaku panitia penyelenggara Pesantren Ramadan ASN.

Dikatakan Ate, kegiatan Pesantren Ramadan dibagi dalam 5 gelombang selama 5 hari dari tanggal 18 sampai 22 April 2022.

“Jadi dalam satu hari sekitar enam dinas yang ikut pesantren kilat. Mulai pukul 8 pagi sampai 3 sore, ditutup dengan Salat Ashar berjamaah,” katanya.

Pada hari pertama, Senin,18 April 2022 diikuti oleh peserta dari Sekretariat Daerah, BKPSDM, Bappppeda, BKAD, dan Bappenda, ” tuturnya.

Ia menambahkan, kegiatan tersebut dimaksudkan
untuk membekali ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang dengan ilmu pengetahuan agama serta mengisi Ramadan dengan kegiatan yang bermanfaat.

“Materi yang disampaikan diantaranya tentang Aqidah, Al-Quran, Akhlaq, Ibadah dan materi khusus yakni pemulasaraan jenazah,” ucapnya.

Ia menambahkan, selain untuk meraih pahala melalui ‘tholabul ilmi’, para peserta juga diharapkan mendapat pahala dari i’tikaf di masjid.

“Kita minta semua peserta punya wudu dan berniat i’tikaf selama berada di masjid. Jadi pahalanya ‘double’, dari menuntut ilmu dan dari i’tikaf. Karenanya judul kegiatannya Pesantren dan I’tikaf Ramadan,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir saat membuka kegiatan menyebutkan, Pesantren Ramadan adalah salah satu ikhtiar untuk memaksimalkan puasa Ramadan dengan mempelajari ilmu agama sebagai bekal di dunia dan akhirat.

“Pesantren Ramadan ini adalah wahana untuk melakukan instropeksi diri terhadap berbagai amal yang dilakukan, khususnya ibadah puasa, apakah sudah sesuai dengan tuntunan syariat atau belum,” ujarnya.

Ia menambahkan, setidaknya ada beberapa indikator dalam keberhasilan selama Ramadan selain berpuasa diantaranya tarawihnya, tadarus Al-Quran, sedekah dan i’tikaf.

“Kita ingin semua amal kita naik kelas. Tidak segitu-gitu saja. Tentunya ini menjadi bahan untuk kita dalam membulatkan niat dan komitmen untuk mengaktualisasikan semua ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari dan lebih baik lagi,” ujar Bupati.

Salah seorang peserta Pesantren Ramadan, Herman, dari Bagian Prokopim Sekretariat Daerah mengaku senang mengikuti kegiatan pesantren tersebut.

“Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan untuk belajar ilmu agama dari ustadz – ustadz yang kompeten keilmuannya dalam pesantren ini. Ini merupakan pengalaman yang berharga,” ujarnya.

Ia mengakui banyak ilmu baru yang didapat khususnya dalam praktik ibadah dan membaca Al-Quran yang ternyata selama ini masih jauh dari sempurna.

“Dalam praktik bacaan salat, kita jadi tahu bagaimana membaca Surat Al-Fatihah yang benar. Padahal kita anggap sudah lancar dari kecil. Kita juga jadi tahu bagaimana pemulasaran jenazah, sehingga tidak selalu mengandalkan orang lain,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia pun mengusulkan agar kegiatan serupa dapat diagendakan kembali di tahun depan.

“Mengingat banyak manfaatnya, saya harap Pesantren Ramadan ini ada lagi tahun depan dan kalau bisa waktunya ditambah, tidak hanya sehari,” ungkapnya.