Sumedang, KORSUM–Kurang lebih sudah 10 tahun Curug Ciputrawangi Desa Narimbang Kecamatan Conggeang di kembangkan. Dirintis oleh Karang Taruna Desa Narimbang karena melihat banyaknya warga di luar kabupaten Sumedang yang berdatangan ke Curug Ciputrawangi untuk melihat indahnya air terjun dan panorama alam nan menakjubkan.
Karena melihat potensi yang luar biasa tersebut, lalu dibentuklah oleh Desa Narimbang bersama Perum Perhutani Wilayah Conggeang yaitu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LPMDH) untuk mengurus dan mengelola wisata Curug Ciputrawangi.
Dikatakan bagian Humas LPMDH Jajat Sudrajat bahwa akses jalan ke Curug Ciputrawangi dari lokasi wisata kurang lebih 300 meter masih jalan bebatuan dan jalan setapak. Tentunya hal tersebut harus segera di perbaiki agar memberikan kenyamanan kepada pengunjung.
“Untuk membangun akses jalan ke lokasi air terjun berat dari biaya, mungkin lebih dari 200 jutaan. Hal ini, harus menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sumedang. Potensinya jelas dengan suguhan alam yang asri dan air terjunnya yang jadi andalan dengan air yang langsung dari mata air pegunungan Tampomas,” ungkap Humas LPMDH Jajat Sudrajat saat dikonfirmasi Media ini Minggu (4/10/2020) dilokasi air terjun Ciputrawangi.
ia melanjutkan, berjalan normal nya wisata Ciputrawangi ini baru dua tahun, sebelumnya masih belum tertata rapih dari kepengurusan, setelah di bentuk LPMDH baru lah mulai jelas kerjasama dan administrasinya.
“Untuk pengunjung di hari Sabtu dan Ahad meningkat rata rata 200 orang pengunjung lebih, untuk hari biasa di atas 30 pengunjung. Ini merupakan aset daerah otomatis meningkat pula ekonomi nya, selain itu budaya dan kearifan lokal pun ada salah satunya air Kahuripan,”jelasnya.
Untuk bulan Rayagung, kata Jajat, orang Indramayu selalu berkunjung ke Curug Ciputrawangi bisa dikatakan 80 % pengunjung dari luar kabupaten Sumedang berdatangan.
“Objek wisata Curug Ciputrawangi ini tinggal ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sumedang karena potensinya yang luar biasa, air terjun dari mata air pegunungan Tampomas, alam dan hutan Pinus yang membuat nuansa jadi berbeda, Curug Ciputrawangi Menjadi solusi untuk liburan dengan tiket masuk hanya lima ribu rupiah langsung bisa menikmati alam yang yang asri,”ujarnya.
Diwawancarai petugas sekaligus pengawas dari Perum Perhutani kawasan Objek Wisata Curug Ciputrawangi menjelaskan bahwa warga Desa Narimbang ikut serta menjaga kelestarian hutan, jangankan ada penebangan liar pohon yang tumbangpun dibiarkan karena menjaga ekosistem hutan.
“Kami dari Perum Perhutani bersama sama menjaga kelestarian hutan, hutan ini sangat lah dijaga, keasriannya, ekosistemnya dan untuk mata air lalu jadi air terjun menjadi sumber kehidupan warga karena airnya sangat lah bening,”ungkap Ayub Suhendi saat diwawancarai diwaktu yang sama.
Ia melanjutkan, pihak Perum Perhutani saling bahu membahu dengan masyarakat apalagi sudah di bentuk LPMDH artinya ikut bertanggung jawab dalam mengawasi kelestarian hutan.
“Kebetulan sekali, dari mata air yang keluar lalu jatuh jadi air terjun di kaki gunung Tampomas menjadi objek wisata, yang pada pokoknya adalah untuk Perum Perhutani saling menjaga kelestarian hutan dengan masyarakat dalam Hal ini LPMDH agar terhindar dari penebangan liar dan kebakaran hutan,”pungkasnya.