SUMEDANG, KORSUM.ID – Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengendalikan tingkat inflasi di daerah tersebut. Fokus utama mereka adalah pada upaya penanganan inflasi yang dapat berdampak signifikan pada perekonomian masyarakat. Rakor Teknis Harmonisasi atas Hasil Evaluasi, Fasilitasi, dan Verifikasi Raperda dengan tema “Penyusunan Kebijakan dalam Mengatasi Inflasi Daerah” diadakan secara virtual pada Kamis (29/02/2024).
“Peningkatan inflasi memiliki dampak serius terhadap daya beli masyarakat. Kenaikan harga dapat mengakibatkan penurunan daya beli, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat kemiskinan,” ungkap Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman.
Herman menegaskan bahwa tugas pemerintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pemkab Sumedang telah mempersiapkan platform SINDANG sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang harga bahan pokok di pasar-pasar di wilayah Sumedang dan membantu dalam mengatasi inflasi,” jelas Herman.
Melalui layanan SINDANG, informasi tentang harga bahan pokok di pasar akan tersedia secara lengkap dan terupdate setiap hari.
“Dengan SINDANG, masyarakat dapat memantau kondisi komoditas di Pasar Sumedang, termasuk harga rata-rata dan ketersediaan stoknya. Hal ini memungkinkan kita untuk merespons kenaikan harga dan keterbatasan stok dengan lebih efektif,” tambahnya.
Herman menjelaskan bahwa ada empat strategi utama yang diterapkan untuk mengatasi inflasi di Kabupaten Sumedang, yaitu menjaga stabilitas harga, memastikan ketersediaan pangan, mengatasi kelangkaan distribusi, dan meningkatkan komunikasi efektif.
“Diharapkan strategi ini dapat menghasilkan kontrol inflasi yang stabil, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga, iklim usaha menjadi lebih kondusif untuk pertumbuhan ekonomi, layanan masyarakat terpenuhi, Pendapatan Asli Daerah meningkat, dan terciptanya data ekonomi yang terintegrasi,” tegasnya.
Herman juga menyoroti pentingnya solusi digital dalam mengendalikan inflasi di Kabupaten Sumedang. “Kita perlu bersiap dengan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi inflasi, mengingat tingkat inflasi global yang cukup tinggi dan potensi terjadinya gangguan ekonomi yang berdampak luas,” tandasnya.