Sumedang, KORSUM.ID – Studio Hybrid Learning merupakan ide kreatif dan inovatif cara belajar mengajar dengan basis digital. Saat ini, baru ada di 2 sekolah yaitu SMP 1 dan SMP 4 Sumedang. Bahkan sistem pembelajaran dengan Studio Hybrid Learning ini sebut- sebut yang pertama di Indonesia.
Bupati Sumedang Donny Ahmad Munir menyebut, sistem belajar-mengajar dengan Studio Hybrid Learning, siswa dan guru akan merasa lebih aman dan nyaman dalam menyampaikan mata pelajaran di masa pandemi covid-19 ini.
Bupati mengapreasiasi adanya Studio Hybrid Learning sebagai studio sekolah yang pertama di Indonesia. Bahkan luar biasanya, kata bupati, para kepala sekolah bisa memanfaatkan peralatan yang ada seperti TV besar dan Laptop, langsung dirakit menjadi sebuah studio.
“Ini merupakan upaya inovatif dan kreatif dari Kadisdik yang akan mempermudah cara belajar-mengajar secara daring atau jarak jauh dimasa pandemi covid-19 ini, “kata bupati kepada media saat meninjau Studio Hybrid Learning di SMP 4 Sumedang, Rabu (18/08/2021).
Studio Hybrid Learning ini rencana untuk sementara, akan diterapkan di 30 SMP, sementa untuk SMP yang lainnya akan dilaksanakan secara bertahap.
“Namun kembali kepada kemauan yang kuat dari para kepala sekolahnya. Sebab jika ada kemauan serta dorongan dari Disdiknya, maka Studio Hybrid Learning ini akan terlaksana, “imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Agus Wahidin mengatakan, gagasan adanya Studio Hybrid Learning muncul ketika bupati mencanangkan bahwa Sumedang ini digital rezen. Namun ada covid atau tidak ada covid bahwa dunia digital ini telah keniscayaan yaitu pasti akan terjadi.
Disebutkan, dengan studio tersebut guru bisa berekspresi dalam menyampaikan mata pelajaran di kelas seolah-olah tatap muka dengan semua siswa. Sehingga semua siswa mengakses yang disiarkan dari studio tersebut.
Hybrid Learning merupakan cara belajar-mengajar diantara tatap muka dan tatap maya. Sehingga belajar dengan cara ini, siswa dan guru akan Heppy Digital yang dinikmati guru dan para siswanya.
“Untuk awal, target saya untuk Studio Hybrid Learning ini, 30 SMP dulu dari total 120 SMP tahun ajaran 2021-2022. Diharapkan Studio Hybrid Learning ini menjadi pionir di Jawa Barat Bahkan di Indonesia, “tandasnya. **