SUMEDANG – Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Sumedang Rafika Adnur baru-baru ini terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum (Ketum) HIPMI Sumedang.
Rafika Adnur merupakan calon tunggal yang kini sudah ditetapkan secara resmi menjadi Ketua Umum HIPMI Kabupaten Sumedang untuk periode 2025-2028.
Dengan terpilih menjadi Ketum HIPMI, Rafika menyebut, ini bukan hadiah tapi sebuah amanah yang harus diemban dengan baik sehingga dapat mewakili harapan para pengusaha muda yakni terjadinya peningkatan ekonomi di Kabupaten Sumedang.
Tidak hanya memperkuat diri sendiri, kata dia, tapi diharapkan bisa menjadi pengaruh terhadap perubahan dengan meningkatnya ekonomi masyarakat di Kabupaten Sumedang .
” Kami di HIPMI ingin memperbanyak anggota dan meningkatkan jiwa semangat kewirausahaan. Sebab sebuah negara bisa maju jika jumlah pengusahanya itu lebih dari 7 persen, “ujar Rafika di Pusat Pemerintahan Sumedang, Kabupaten Sumedang Jabar Sabtu (5/7-2025).
Sementara di Sumedang, lanjut dia, hanya sekitar 2 atau 3 persen saja sehingga berharap dengan momentum musyawarah cabang ini bisa memberikan semangat kepada masyarakat dan generasi muda untuk menjadi pengusaha.
Lebih jauh dikatakan, dalam upaya menarik investor, HIPMI akan mencoba mempromosikan Kabupaten Sumedang dibuktikan dalam acara musyawarah cabang HIPMI mengundang para pengusaha muda dari berbagai daerah kabupaten dan kota di Jawa Barat.
“Kita tawarkan potensi bisnis dan investasi di kabupaten Sumedang, sebab kegiatan ini bukanlah akhir, namun awal mencoba secara terus menerus mempromosikan Sumedang agar terjadi investasi dan peningkatan ekonomi, ” tandasnya.
Rafika juga singgung soal kendala di Sumedang yaitu ekosistem bisnis yang belum memudahkan para pengusaha.
“Yang mudah itu bekerja, katanya seperti itu sedangkan berusaha itu tidak ada yang menyuruh, tidak ada yang memerintah sehingga tantangannya ada pada diri sendiri, ” sebutnya.
Sehingga, lanjutnya, ketika mendapat hambatan maka banyak pengusaha yang langsung gulung tikar (berhenti). Oleh sebab itu, di HIPMI saling memberi semangat dan saling membangun ekosistem bisnis yang lebih nyaman agar tumbuh lebih kuat dan berkembang.
Ditegaskan, pengusaha itu bisa tumbuh jika ekonominya tumbuh dimana daya-belinya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnisnya.
“Saya selalu menyarankan kepada teman- teman anggota untuk membuat target dan strategi bisnis yang tidak hanya di Sumedang saja tapi harus luar daerah bahkan nasional dan internasional, “tuturnya.
Sehingga jika bisnis sudah seperti itu, maka uang bisa ditarik dari luar daerah masuk dan berputar di Kabupaten Sumedang.
Masih kata Rafika, sektor usaha di Sumedang cukup banyak yang salah satunya sektor pertanian yang memiliki potensi bisnis sekitar 40 persen.
Selain itu, lanjut dia, sektor pariwisata dimana Sumedang dilintasi jalur tol dengan 6 pintu tol, kemudian diapit dua kota besar yakni Bandung dan Cirebon sehingga lintasan untuk bisnis ke Kabupaten Sumedang ini cukup tinggi.