Desa  

Tiga Desa di Sumedang, Jadi Pilot Project Model Usaha Berbasis Digital di Era New Normal

Sumedang, KORSUM – Tiga Desa di Kabupaten Sumedang, menjadi pilot project model berkelanjutan usaha pada era new normal melalui digitalisasi usaha mikro dan kecil berbasis di pedesaan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumedang melalui Kepala Seksi Usaha Ekonomi Masyarakat pada Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Nurhayat mengatakan
model keberlanjutan usaha pada era new normal melalui digitalisasi usaha mikro dan kecil berbasis di pedesaan ini, bertujuan agar desa memperoleh model pencegahan dan penularan Covid-19 di era new normal dengan pendekatan model berkelanjutan usaha dengan beradaptasi pada pola dan prilaku konsumen di era new normal dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan.

Selain itu juga, Desa membuat alternatif model keberlanjutan usaha mikro dan kecil pada era new normal pasca pandemi Covid-19.

“Jadi nantinya, ketiga desa tersebut akan dibuatkan model digitalisasi usaha dalam bentuk Market Place, sebagai sarana dan keberlanjutan usaha yang pelaksanaannya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” kata Nurhayat pada KORSUM, usia melaksanakan Sosialisasi Model Keberlanjutan Usaha pada Era New Normal melalui Digitalisasi Usaha Mikro dan Kecil Berbasis di Pedesaan di Ruang Rapat DPMD Kabupaten Sumedang, Jumat (7/8).

Kemudian kedepannya, sambung ketiga Desa tersebut akan menerapkan aplikasi digitalisasi atau Market Place usaha mikro kecil yang berbasis di pedesaan sebagai sarana data base UMK dan transaksi usaha.

Sehingga, pada Market Place tersebut, mengakomodir semua kebutuhan masyarakat desa, mulai dari bidang usaha serta jasa dengan melibatkan semua unsur dari masyarakat di Desa itu sendiri.

“Pada Market Place itu, nantinya akan ada semua kebutuhan, bukan hanya jual beli barang saja, melainkan hampir semua bidang termasuk tukang pijit sampai tukang cangkul pun ada,” tuturnya.

Nurhayat menuturkan, di saat pandemi Covid-19 ini, kebutuhan hidup tentunya tidak akan berhenti, sehingga desa dituntut untuk terus berupaya mencari solusi agar masyarakatnya sejahtera. Sehingga dengan munculnya inovasi Market Place diharapkan bisa menjadi solusinya.

“Tentunya akan manfaat dengan adanya Market Place ini, karena akan menampung para pelaku usaha di Desa. Selain itu juga, bisa menciptakan lapangan kerja baru, pasalnya bisa saja dalam pelayanannya bisa delivery, sehingga bisa bekerjasama dengan karang taruna, tukang ojek yang ada di Desa tersebut, memiliki kemampuan untuk wirausaha pada berbagai sektor tergantung bakat dan minat, memiliki keterampilan dan sikap sebagai bekal untuk bekerja, dan juga banyak manfaat lainnya,” tuturnya.

Untuk ketiga Desa tersebut, dibagi dalam tiga kriteria, yaitu Desa Sukaratu kriteria Desa Wisata, Desa Citali kriteria desa Transisi dan Desa Ujungjaya kriteria Desa Industri. Dan dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai pihak seperti, Kementerian Ristek dan BRIN, Kementerian Ketenagakerjaan, Institut Teknologi Bandung, PT. Telkom, Asosiasi Pemandu Wirausaha Indonesia (APWI) dan tentunya Pemerintah Kabupaten Sumedang.

“Untuk tahapannya sudah mulai dilakukan pada hari ini, dan ditargetkan akan rampung pada bulan November mendatang,” tandasnya.