SUMEDANG, KORSUM.ID – Akibat hujan besar dalam tiga hari berturut-turut ini mengakibatkan tugu jembatan sungai Cijeruk Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan belum lama ini roboh akibat diterjangan luapan air sungai tersebut.
Diakui Kades Cijeruk Bastaman, peristiwa roboh tugu tersebut tidak menelan korban jiwa termasuk harta milik masyarakat yang merasa dirugikan.
Namun pihak desa meminta Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam hal ini pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air melakukan peninjauan ke lokasi robohnya tugu jembatan itu.
Sebab, kata kades, dengan robohnya tugu jembatan tersebut merupakan ancaman ke badan jembatan itu sendiri hingga nantinya akan berakibat fatal.
Masyarakat khawatir jika jembatan itu roboh yang dipastikan ruas jalan menuju TPA Cijeruk Lembur Sawah hingga ke Kecamatan Rancakalong akan terputus secara total.
“Jika jembatan Cijeruk itu benar-benar roboh seperti hal tugunya yang lebih dulu roboh, maka akan akibatnya sangat fatal. Sebab, akses jalan akan putus secara total, ” kata kades saat ditemui di rumahnya, Sabtu (11/12/2021).
Mungkin, lanjut dia, karena pondasi tugu jembatan itu terkikis air sungai, dan secara tiba-tiba debit air di sungai itu tinggi (ca,ah) karena guyur hujan besar terus menerus, maka terjangan air itu menghantam tugu jembatan hingga roboh.
Ditambah, pembangunan jembatan tersebut sudah cukup lama yang saat itu dikerjakan pihak ketiga. Sedangkan pihak desa hanya penerima manfaat.
Sungai Cijeruk, kata kades, merupakan sungai tadah hujan, dimana ketika musim kemarau debit air di sungai itu landai. Namun ketika musim hujan dengan instensitas tinggi seperti sekarang ini, maka debit air sungai tersebut sangat tinggi (meluap).
Kades kembali ungkapkan kekhawirannya yang menyebut, tidak hanya badan jembatan yang terancam roboh, namun Daerah Aluran Sungai (Das) Cijeruk kondisinya sudah anjlok dan retak-retak. Sehingga, jika retakan disepanjang sungai tersebut masuk air hujan, maka dipastikan akan terjadi longsor, masuk dan menutup aliran sungai. **(yf saefudin)