Upaya Orang Tua di Sumedang yang Anaknya Mengidap TBC, Dari Doa Hingga Rebusan Daun Hanjuang Beureum

TBC
Tenaga medis memberikan sosialisasi terkait penanganan penyakit TBC di Sumedang secara door to door ke rumah warga

KORSUM.ID – SUMEDANG. Penderita penyakit tuberkulosis (TBC) dipastikan bisa sembuh dengan cepat jika keluarga pengidap bisa telaten dalam melakukan perawatan terhadap pengidap TBC.

Hal itu telah terbukti oleh salah satu pengidap penyakit TBC di wilayah Cisitu, Kabupaten Sumedang.

Salah satu orang tua pengidap TBC di Cisitu mengisahkan, anaknya didiagnosa oleh tenaga medis, mengidap penyakit TBC, setelah mengalami batuk dalam jangka waktu lama. Ditambah dahak anaknya terindikasi bercampur darah.

Ia mengatakan, usai anaknya divonis mengidap TBC, pihak keluarga mengikuti anjuran yang disarankan pihak medis. Diantaranya, memberikan obat secara teratur, mengajak anaknya untuk berjemur setiap pagi dan memompa semangat anaknya untuk terus berusaha sembuh.

“Kami meyakinkan anak kami bahwa walaupun telah di vonis sakit TBC tapi tidak usah minder dan yakinlah bahwa penyakit ini bisa di sembuhkan,” Selasa, 12 Juli 2022.

Tak hanya memberikan obat dan melaksanakan anjuran medis lainnya, pihak keluarga juga rutin berdoa bersama, hingga melaksanakan sholat tahajud memanjatkan doa pada malam hari untuk kesembuhan anaknya.

“Dari sisi medis terus dilakukan, tapi kami juga dorong dengan doa dan zikir,” katanya.

Selain itu, kata dia, berbagai cara dilakukan keluarga untuk berusaha menyembuhkan penyakit TBC yang diidap anaknya, termasuk memberikan ramuan alternatif dari unsur dedaunan. Ramuan tradisional tersebut ternyata membantu percepatan kesembuhan anaknya.

Ia menceritakan, ramuan yang dibikin berupa rebusan daun hanjuang beureum yang telah dibersihkan terlebih dahulu. Daun hanjuang beureum tersebut didapat di sekitar rumah keluarganya.

“Ramuan tradisional ini sebenarnya untuk membantu selain obat dari medis. Tapi ternyata khasiatnya bisa dirasakan oleh anak kami,” katanya.

Ramuan berupa rebusan daun hanjuang beureum tersebut diminum pagi dan sore oleh pengidap.

Dikatakannya, setelah beberapa hari anaknya mengkonsumsi ramuan tradisional tersebut, mengalami perubahan yang cepat.

“Perubahannya, yang tadinya dahaknya ada darahnya, setelah minum ramuan tersebut selama tiga hari, darah di dahak tidak ada lagi,” ucapnya.

Namun, kata dia, meski ramuan tradisional tersebut dianggap berkhasiat, tapi pihak keluarga tetap mengutamakan pengobatan secara medis.

“Yang namanya usaha agar anak sembuh ya apapun dilakukan, walaupun tetap obat secara medis yang utama,” ujarnya

Ia pun kini sumringah, pasalnya, anaknya yang masih usia remaja dan divonis mengidap TBC kini berangsur membaik.

“Anak saya sudah bisa berolahraga kembali. InsyaAllah sembuh,” imbuhnya.***