UPTD Agrobisnis Sumedang Dorong Produktivitas Tembakau Lewat Bantuan Saprodi

SUMEDANG – Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui UPTD Agrobisnis Tembakau terus berkomitmen untuk meningkatkan hasil produksi pertanian tembakau, terutama di wilayah Tanjungsari dan Sukasari. Salah satu strategi yang kini dijalankan adalah memberikan dukungan langsung berupa bantuan sarana produksi pertanian (Saprodi) kepada para petani tembakau.

Kepala UPTD Agrobisnis Tembakau, Dadi Runadi, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini fokus menyalurkan bantuan kepada 40 petani di dua wilayah tersebut, dengan harapan mendongkrak produktivitas serta kualitas hasil tembakau Sumedang.

“Kami berikan bantuan berupa pupuk, pestisida, rumah pengering pascapanen, dan pembangunan jalan usaha tani. Semuanya bersumber dari anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2025,” ujar Dadi saat ditemui di lapangan, Kamis (19/6/2025).

Menyentuh Langsung Kebutuhan Dasar Petani

Dukungan sarana dan prasarana ini dinilai sangat penting, mengingat banyak petani tembakau di Sumedang yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap Saprodi. Tanpa bantuan tersebut, biaya produksi tinggi dan hasil panen pun kurang maksimal.

Menurut Dadi, pihaknya berharap dengan adanya fasilitas dari pemerintah, petani akan memiliki kemandirian usaha dan daya saing yang lebih kuat. Terlebih, komoditas tembakau memiliki nilai ekonomi yang signifikan dan turut berkontribusi terhadap pendapatan daerah.

“Kami yakin, jika petani terbantu dari hulu ke hilir, maka hasil panen akan meningkat dan kesejahteraan petani juga naik,” tambahnya.

Langkah Nyata Wujudkan Pertanian Tembakau Berkelanjutan

UPTD Agrobisnis Tembakau juga tengah menyiapkan pendampingan teknis agar bantuan Saprodi tidak hanya sekadar seremonial, tapi berdampak langsung di lapangan. Diharapkan, skema ini menjadi model keberhasilan pemanfaatan DBHCHT yang tepat sasaran dan berkelanjutan.