Wamen LHK RI Serahkan FPS Kepada 5 Kepala Daerah Jabar

Sumedang, KORSUM-Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Alue Dohong, meresmikan sekaligus menyerahkan Fasilitas Pengolahan Sampah (FPS) kepada lima Kepala Daerah di Provinsi Jawa Barat secara virtual melalui Zoom Meeting, Senin (14/6/2020).

Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati H Erwan Setiawan turut menghadiri acara tersebut dari Gedung Negara karena Kabupaten Sumedang merupakan salah satu dari kabupaten di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang mendapatkan dukungan bantuan FPS berupa Bank Sampah Induk (BSI) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Wakil Menteri LHK RI Alue Dohong menyampaikan, bantuan tersebut sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum.

“Permasalahan sampah sangat kompleks dan membutuhkan penanganan yang terintegrasi. Tidak hanya pengelolaan sampah di hilir, tetapi juga harus ada upaya besar penanganan sampah dari sumbernya,” ujarnya.

Untuk itu, kata Alue, baik pemerintah pusat maupun daerah terus mengkampanyekan pengurangan sampahserta upaya pemanfaatan sampah bernilai ekonomis yang akan menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat.

“Pemikiran bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak berguna harus mulai kita ubah menjadi sampah adalah berkah. Sampah menjadi bernilai apabila dikelola dengan bijak dan melibatkan semua elemen masyarakat,” ungkapnya

Dikatakannya, jumlah pencemaran sampah di Sungai Citarum sebesar kurang lebih 500.000 ton pertahun atau sekitar 1.300 ton perhari. Pencemaran DAS Citarum ini diakibatkan tidak optimalnya pengelolaan sampah, pengangkutan sampah yang tidak dilakukan setiap hari, kurangnya sarana prasarana pengelolaan sampah, serta kurangnya kepedulian warga dalam menjaga kebersihan.

“Saya tekankan bahwa berapa pun anggaran investasi pemerintah untuk pengelolaan sampah, kalau tidak disertai kesadaran, maka sampah akan terus bertambah. Karena itu, mari bangun kesadaran dan mulai mengubah mindset bahwa DAS Citarum itu merupakan gentong air kehidupan,” tutur Alue.

Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir secara khusus berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Menurutnya, bantuan Bank Sampah Induk (BSI) tersebut merupakan salah satu ikhtiar untuk memulihkan kembali DAS Citarum dan sebagai strategi membangun kepedulian serta mengubah paradigma masyarakat dalam hal pengelolaan sampah.

“Berkawan dengan sampah ini bagaimana mengubah paradigma masyarakat bahwa sampah ini bisa bernilai ekonomis kalau dikelola dengan baik dan juga bisa menjaga lingkungan agar tetap bersih asri dan sehat,” ungkapnya.

Dikatakannya, BSI berikut dengan sarana prasarana yang berlokasi di Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari sudah selesai dibangun dengan menghabiskan anggaran Rp. 600 juta. Ia pun berharap, BSI yang dikelola secara kolektif nantinya akan membangun partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

“Membangun partisipasi masyarakat harus ada proses penyadaran melalui edukasi. Kalau edukasinya baik dan benar, akan muncul kesadaran. BSI ini sebagai wahana untuk membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat secara kolektif”

Lebih lanjut, ia juga menekankan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sumedang agar setelah BSI diresmikan, bisa dioperasikan dengan baik dan dipantau secara khusus sehingga pembangunannya bisa berdayaguna, berhasilguna dan bisa berlanjut khususnya dalam membangun ekosistem persampahan.

“Kalau sistemnya dikelola dengan baik, saya yakin BSI ini akan bertahan lama dan memberikan kemanfaatan kepada masyarakat. Untuk itu, pemerintah daerah akan buat regulasinya kemudian akan memonitor terus,” pungkasnya.

Turut hadir mendampingi Kepala DLHK Kabupaten Sumedang Yosep Suhayat beserta jajarannya.