5 Tahun, 203 Warga OTD Tol Cisumdawu Belum Dibayar

Daryat, Kades Sirnamulya Kecamatan Sumedang Utara

Sumedang, KORSUM.ID – Percepatan pembangunan jalan Tol Cisumdawu yang ditarget tuntas Maret 2021, dianggap hanya omong kosong. Sebab hingga Agustus ini, masih ada ratusan warga OTD (Orang Terkena Dampak) pembangunan tol tersebut masih belum dibayar atas ganti-rugi lahannya.

Seperti diungkapkan Kades Sirnamulya Kecamatan Sumedang Utara Daryat menyebut, meskipun sudah keluar resume atau bukti nilai pembayaran pada tahun 2016 lalu, namun hingga tahun 2021 ini, lahan 203 warga OTD masih belum dibayar.

“Artinya, sudah 5 tahun ganti-rugi ke-203 tersebut masih belum diselesaikan. Parahnya, terkatung-katungnya pembayaran lahan warga itu, mengangap dibiarkan dari pihak desa, “ujar kades saat ditemui media ini dikantornya, Kamis (12/08/2021).

Upaya desa terus dilakukan, lanjut dia, tapi hasilnya tidak signifikan. Semula dari jumlah 250 warga yang belum dibayar, tapi hanya 47 warga yang diselesaikan UGR (Uang Ganti Kerugian). Sementa sisanya 203 warga, masih belum jelas kapan dibayarnya.

“Terkatung-katungnya pembayaran lahan warga itu, dan alasan dari pihak satker tol bahwa ada perpindahan lembaga pembayaran dari CKJT ke Elman, “ujarnya.

Belum dibayarnya ke-203 warga tersebut bukan karena konplen. Bahkan, kata kades, posisi tanah ke-203 tersebut tepat berada men-roud atau didalam jalur jalan tol, bukan yang dipinggir yang sejatinya harus diprioritaskan dalam pembayarannya.

“Harapan kami selaku kades, minta segera dipercepat pembayaran supaya kondisi masyarakat tentram dan nyaman. Sebab jika masih saja belum dibayar, maka mereka tetap berdatangan ke desa mempertanyakan soal pembayar lahan tersebut, “tuturnya.

Disebutkan, terkatung-katung atas pembayaran tanah warga itu, pihak desa merasa bingung bahkan menjadi beban moral. Sebab, perjalanan selama 5 tahun bukan waktu singkat, tapi sangat panjang dengan alasan pembayaran yang tetap masih belum jelas.

“Bahkan hingga saat ini ada sejumlah warga masih ngontrak akibat tanah dan bangunanya belum dibayar. Warga itu sengaja dipindahkan ke tempat lain karena pemukinan yang ditempatinya terancam longsor. Sementara biaya kontrakan dijamin pihak PT. Wika sebelum ada pembayaran, “tuturnya. *