Banjir Bandang Citengah, Pemkab Sumedang Tutup Sementara Lokasi Wisata

KORSUM.ID – SUMEDANG. Untuk sementara waktu, kawasan wisata di Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan ditutup sampai standar pengamanannya terpenuhi.

Hal itu disampaikan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat menemui keluarga asal Indramayu yang salah seorang anaknya bernama Aira Dwi Rahmayuda (13) hanyut terseret banjir bandang saat berwisata di Citengah, (Rabu (4/5).

“Mulai hari ini saya menyampaikan bahwa kawasan wisata Citengah ditutup untuk sementara sampai dengan standar pelayanannya oleh setiap pelaku wisata dipenuhi,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang terjadi dimana korban saat ini masih dalam pencarian tim gabungan dari unsur TNI, Polri, BPBD dan Basarnas.

“Saya sangat prihatin atas peristiwa ini. Mudah-mudahan korban yang hanyut selamat,” ucapnya.

Bupati menambahkan, keluarga korban sudah dievakuasi dan diinapkan di Gedung Negara setelah sebelumnya diungsikan di salah satu penginapan. 

“Keluarga korban sudah dievakuasi dan mendapatkan trauma healing serta dipastikan mereka bisa beristirahat. Kami memperhatikan sepenuhnya (kebutuhan) keluarga dari Indramayu ini,” ungkapnya.

Di saat yang sama, tim gabungan juga berhasil mengevakuasi 18 warga yang terjebak luapan Sungai Cihonje di salah satu vila di Dusun Tajur Desa Cipancar.

“Barusan saya cross check ada 18 warga dari vila yang sudah diselamatkan melalui proses evakuasi yang sangat dramatis luar biasa,” ujar Sekretaris Daerah Herman Suryatman yang turut hadir di lokasi kejadian.

Ia mengucapkan terima kasih atas usaha yang luar biasa atas keberhasilan upaya evakuasi tersebut.

“Ini adalah hasil kerja sama dari Kodim, Polres, BPBD dan Basarnas. Teman-teman keren luar biasa. Alhamdulillah lancar semua,” katanya.

Upaya evakuasi sebelumnya masih dilematis apakah dilakukan besok (Kamis) atau waktu itu mengingat cuaca yang tidak menentu.

“Awalnya memang cukup dilematis apakah besok pagi atau dilaksanakan langsung (malam hari). Setelah koordinasi dengan Kapolres serta mendapatkan informasi dari BMKG akan kemungkinan hujan susulan, lalu Basarnas dan BPDB melakukan assesment, kesimpulannya harus diselamatkan segera,” tuturnya.

Sekda menyebutkan, secara fisik semua yang dievakuasi dalam keadaan sehat tapi secara psikis mungkin ada syok sehingga disiapkan trauma healing dari tim PSC 119.

“Semuanya suah berkumpul di pos dan menjalani trauma healing. Kita akan dalami. Kalau sehat, bisa pulang ke rumah masing-masing. Kalau perlu ada treatment, kita arahkan ke Rumah Sakit Daerah yang siap untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Sekda.