Pemkab Sumedang Bakal Gelar Sekolah Lapang Gempa Bumi Secara Masif

SUMEDANG, KORSUM.ID – Pemkab Sumedang memutuskan untuk menggelar Sekolah Lapang Gempa Bumi secara masif di berbagai daerah di Kabupaten Sumedang.

Pj Bupati Herman Suryatman dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi mengungkapkan doanya untuk masyarakat Sumedang agar terhindar dari bencana.

Namun, jika bencana itu datang, dia berharap masyarakat Sumedang diberi kekuatan untuk menghadapi dan menjadikan bencana sebagai ujian.

Gempa bumi dengan kekuatan 4,8 M melanda Sumedang pada pergantian tahun dan beberapa kali gempa susulan juga terjadi. Hal ini merusak hampir 2.000 bangunan. Namun, PKP Sumedang mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kesadaran bencana bagi warga masyarakat.

Bupati Herman Sutyatman mengatakan, bencana gempa bumi di Sumedang menjadi pembelajaran, sehingga perlu melakukan tindakan yang tepat agar masyarakat Sumedang memiliki literasi bencana gempa bumi yang baik.

Sehingga bila ada kejadian bencana, masyarakat dapat mengurangi risiko atau meminimalkan korban jiwa.

Sekolah Lapang Gempa Bumi dilakukan secara masif untuk berbagai lapisan masyarakat di kecamatan, desa, sampai tingkat RT, RW.

Targetnya adalah untuk menjadikan masyarakat Sumedang seluruhnya literat terkait dengan bencana alam. Diharapkan dengan program ini akan menaikkan kesadaran dan kapasitas warga masyarakat Sumedang untuk menghadapi bencana.

Langkah lain yang diambil oleh Pemda Kabupaten Sumedang adalah meriview dan meridesain Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar mamasukan mitigasi bencana khususnya bencana gempa bumi.

Hal ini dilakukan untuk jangka menengah, jangka panjang, yang nantinya akan dibreakdown ke dalam kebijakan teknis.

Sebagai contoh, dalam pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) atau Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), warga masyarakat harus memperhatikan keamanan bangunan dan kaidah-kaidah kebencanaan.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Daryono menjelaskan terkait kondisi tektonik batuan di Kabupaten Sumedang yang pada akhir Desember 2023 terjadi sebanyak 23 gempa.

Namun hasil pemantauan sejak tanggal 13 Januari 2024 sampai saat ini sudah tidak mencatat adanya gempa bumi. Hal ini menandakan kondisi tektonik batuan yang mengalami pergeseran sudah stabil kembali.

Tetapi sumber gempa bisa terjadi perulangan, namun tidak bisa diprediksi kapan dan belum bisa diramalkan. Sehingga dalam ketidakpastian kapan terjadinya, masih bisa dilakukan mitigasi dengan menyiapkan bangunan yang stukturnya kuat dan berlatih evakuasi.

Meskipun catatan statistik gempanya rendah, tetapi di Sumedang terbukti ada sumber gempa dan bahkan teridentifikasi sebagai salah satu pusat gempa.

Oleh karena itu, BMKG dan pemerintah akan mengedukasi dan mendampingi warga masyarakat hingga benar-benar menjadi warga yang mempunyai kapasitas dalam menghadapi bencana.

Hal yang disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam menghadapi bencana gempa bumi adalah meningkatkan kesadaran dan kapasitas warga masyarakat melalui Sekolah Lapang Gempa Bumi secara masif serta perbaikan Rencana Tata Ruang Wilayah dan penerapan kaidah-kaidah kebencanaan dalam pengurusan IMB dan PBG.

Diharapkan, melalui upaya-upaya ini, masyarakat Sumedang dapat lebih tanggap terhadap bencana dan mampu mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana tersebut.