Golongan Darah O, Lebih Kebal Terinfeksi Virus Corona?

20 Orang Positif Covid-19 di Sumedang, Dinyatakan Sembuh

Sumedang, KORSUM – Hasil penelitian terbaru menunjukkan, bahwa orang-orang dengan golongan darah O lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi virus SARS-CoV-2. Selain itu, potensi mereka mengalami risiko komplikasi parah, seperti kegagalan organ dan kematian, juga lebih rendah.

Lain halnya, dengan orang-orang yang bergolongan darah A dan AB, karena hasil penelitian lebih rentan terinfeksi virus corona tipe baru tersebut. Dan orang-orang dengan golongan darah ini dapat memiliki risiko kematian akibat Covid-19 yang lebih tinggi.

Dilansir The Sun, Kamis (15/10)
Penulis utama studi, Torben Barington dari Rumah Sakit Universitas Odense di Denmark, mengatakan, penemuan dari dua penelitian independen tersebut, menjelaskan virus corona jenis baru lebih mematikan bagi sebagian orang, bahkan ada juga yang tidak sadar sudah terinfeksi.

Dimana, satu tim membandingkan data register kesehatan Denmark, hasilnya lebih dari 473 ribu orang yang diuji untuk Covid-19 dengan kelompok kontrol lebih dari 2,2 juta dari populasi umum.

Ada lebih sedikit hasil positif Covid-19 di antara mereka yang bergolongan darah O, tetapi pada orang-orang dengan golongan darah A, B, dan AB lebih banyak.

Menurutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan kelompok kontrol yang tepat, karena prevalensi golongan darah dapat sangat bervariasi di berbagai kelompok etnis dan negara yang berbeda. Untuk itu, negaranya memiliki keuntungan dari kelompok kontrol yang kuat.

“Denmark yang secara etnis homogen dengan sistem kesehatan masyarakat dan pusat pencatatan untuk data lab. Sehingga kendali kami berbasis populasi, dan temuan kami dasar yang kuat,” ujarnya.

Sementara hasil studi yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada Bulan Juni lalu, menemukan data genetik pada beberapa pasien Covid-19.

Dimana, orang sehat dengan golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19 dan golongan darah O berada di risiko yang lebih rendah terinfeksi.

“Temuan dari dua studi baru ini memberikan bukti yang lebih konvergen bahwa golongan darah mungkin berperan dalam kerentanan seseorang terhadap infeksi Covid-19 dan peluang mereka terkena serangan Covid-19 yang parah,” kata Dr Amesh Adalja, peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins di Baltimore, yang penelitiannya difokuskan pada penyakit menular yang muncul.