Kementan Beri Bantuan Program Food Estate Partisipatif

SUMEDANG, KORSUM.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan untuk program food estate partisipatif di Sumedang melalui Program STARBAK atau Satu Hektare Buruh Tani Bangkit, Satu Desa Satu Hektare.

Respon dari program STARBAK ini sangat luar biasa, bahkan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, siap menanggung 100 persen benih untuk tanaman tahun 2024.

Selain itu, Kementan juga menambah alat mesin pertanian, bibit jagung untuk 10 ribu hektare, dan pupuk subsidi di Sumedang dan Jawa Barat.

Sebelumnya, Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman, mengumumkan bahwa program STARBAK Satu Desa Satu Hektare merupakan aktualisasi dari food estate partisipatif melalui budidaya padi dan jagung.

Tahun lalu, program STARBAK dilaksanakan di 26 desa dan untuk tahun 2024, program tersebut akan dilanjutkan di 251 desa sehingga seluruh desa di Sumedang memiliki ketersediaan pangan yang memadai.

Program STARBAK ini juga bersinergi dengan 2.510 mahasiswa dari 111 perguruan tinggi yang KKN tematik Gotong Royong Membangun Desa.

KKN mahasiswa ini didampingi oleh Petugas Penyuluh Pertanian (PPL), Babinsa Kodim 0610/Sumedang, dan Babinkamtibmas Polres Sumedang.

Diharapkan kolaborasi ini akan memperkuat program STARBAK dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumedang.

Selama kegiatan pembinaan Penyuluhan Pertanian dan Petani serta Food Estate Partisipatif Provinsi Jawa Barat, Sumedang menerima bantuan dari Kementan untuk program Peningkatan Produksi Pangan Nasional senilai Rp 20 miliar.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Mentan Andi Amran Sulaiman dan Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman kepada para kelompok tani dan ternak.

Bantuan yang diberikan antara lain berupa 50 ekor domba senilai Rp 140 juta, bantuan benih padi sebanyak 412,50 ton dengan nilai senilai Rp 5,6 miliar, benih jagung sebanyak 217,50 ton dengan nilai senilai Rp 13,050 miliar, dan benih Hortikultura sebanyak 33.000 batang atau senilai Rp. 700 juta yang diberikan kepada LMHDH Sumedang.

Program STARBAK di Sumedang ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Dengan adanya program ini, harapannya petani di Sumedang dapat meningkatkan produksi padi dan jagung, serta membuka peluang usaha baru.

Terlebih dengan bantuan dari Kementan, diharapkan petani dapat meningkatkan kualitas produksinya dan dapat bersaing di pasaran. Melalui kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat, Sumedang dapat menjadi lebih mandiri dalam pengadaan pangan serta meningkatkan kualitas hidupnya.

Program STARBAK ini juga dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan. Kementan juga telah berencana untuk memperluas program ini ke daerah lain yang membutuhkan. Kita semua dapat berperan serta dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional lewat program-program sejenis ini.