Sumedang, KORSUM – Unit Tipikor Satreskrim Polres Sumedang, melakukan pemeriksaan terhadap robohnya atap Gedung Geo Theater Rancakalong akibat diterjang angin kencang, Selasa 8 Desember sekira Pukul 19:15 WIB malam.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto bahwa, terkait robohnya atap Gedung Geo Theater Rancakalong, unit Tipikor Polres Sumedang sudah melakukan pemeriksaan ke tempat kejadian perkara.
“Kita sudah melakukan oleh TKP, dengan mengirimkan Unit Tipikor kesana. Mungkin baru siang ini kita akan lakukan gelar perkara,” kata Kapolres ketika dikonfirmasi wartawan, usai Konferensi Pers di Aula Tribata Polres Sumedang, Kamis (10/12).
Adapun oleh TKP tersebut, sambung Kapolres, untuk memeriksa ada tidaknya kemungkinan perbedaan spesifikasi dalam proyek pembangunan Geo Theater tersebut.
“Setelah gelar perkara nanti, kemungkinan ada klarifikasi dan intfograsi terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan proyek Geo Theater itu,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkimtan Gungun A Nugraha bahwa, pembangunan Geo Theater menghabiskan anggaran Rp.3,9 Miliar yang bersumber dari Bantuan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019 lalu.
Sementara terkait ambruknya atap bangunan Geo theater tersebut, Gungun mengaku, saat ini pihaknya akan menunggu hasil kajian dari Tim Konsultan perencanaan, terkait robohnya atap gedung Geo Theater tersebut.
“Konsultan perencanaannya tadi pagi-pagi sudah kesini. Jadi mereka punya hak cipta untuk membangun ini, dan mereka juga harus mengkaji sendiri terkait robohnya atap bangunan Geo theater ini,” kata Gungun saat dikonfirmasi sejumlah Wartawan di Dusun Pasir Salam Desa Sukamaju Kecamatan Rancakalong, Rabu (9/12) kemarin.
Intinya, sambung Gungun, dengan ambruknya atap bangunan Geo theater ini, tentunya tidak terperhitungkan dari awal.
“Gedung serbaguna ini dibangun pada tahun 2019 lalu, dengan anggaran Rp.3,9 Miliar yang bersumber dari Bantuan Provinsi Jawa barat,” ujarnya.
Gungun mengaku, kalau pengerjaan gedung Geo Theater ini sudah sesuai dengan spesifikasi dan juga diawasi oleh konsultan pengawas.
“Jadi menurut saya, robohnya atap bangunan ini murni oleh angin yang kencang. Dan pihaknya sudah koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sumedang, dari segi kebencanaanya,” tandasnya.