SKPD  

Warga Pasar Sambut Positif Rencana Revitalisasi Pasar Tanjungsari

Sumedang, KORSUM – Sebagian besar warga pedagang pasar Tanjungsari menyambut positif atas rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang yang tahun ini akan merevitalisasi dua pasar tradisional, yang salah satunya Pasar Tanjungsari.

Sambutan positif tersebut, karena dianggap selayaknya pasar tradisional ini ada sentuhan pembangunan kembali yang saat ini kondisinya sudah sangat kumuh dan semerawut. Disamping itu, revitalisasi juga merupakan tuntutan jaman dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat.

“Di jaman modern ini, warga pengunjung pasar (pembeli) akan lebih memilih pusat perbelanjaan yang aman, nyaman dan bersih,” kata Kepala UPT Pasar Tanjungsari Amung saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (29/03/2021).

Sehingga lanjut Amung, warga pasar tradisional menyambut positif adanya revitalisasi ini. Dan alangkah bodohnya jika warga pasar ini menolak rencana revitalisasi ini.

“Pemerintah sudah sediakan tempat dan kios. Sekarang kiosnya itu akan dibangun kembali biar lebih nyaman, bahkan gratis pula. Lalu apa alasan jika ditolak?,” tegas Amung.

Disebutkan, target PAD Pasar Tanjungsari sekitar Rp 460 juta pertahun jika kondisinya normal. Namun dimasa pandemi covid 19 ini, target tersebut menurun drastis hingga 50 persen.

“Sebaiknya revitalisasi pasar ini secara total sehingga tidak ada kecemburuan sosial di antara pedagang yang belum dapat giliran kiosnya dibangun. Namun karena terbatas anggaran maka pembangunan pasar ini harus dilakukan dua tahap,” ujarnya.

Amung juga menyebut, kios yang direvitalisasi sekitar 154 unit khusus pedagang sandang sementara 446 kios pedagang sembako yang rencananya akan revitalisasi tahun berikutnya (2022).

Namun Amung menduga akan terjadi pro-kontra diantara pedagang atas rencana revitalisasi tersebut, dan dipastikan ada sekolompok kecil oknum menghasut para pedagang yang belum mendapat giliran kiosnya dibangun.

“Untuk antisifasi pro-kontra tersebut, kami siap menggelar sosialisasi terkait rencana revitalisasi tersebut, terutama bagi para pedagang yang belum mendapat giliran kiosnya dibangun,” tandasnya.