320 Pencari Kerja Berpartisipasi dalam Pelatihan Vokasi Berbasis Kompetensi

SUMEDANG, KORSUM.ID – Sebanyak 320 individu telah bergabung dalam Program Pelatihan Pendidikan dan Vokasi Berbasis Kompetensi pada tahun 2024, sebuah langkah yang diambil untuk menangani masalah pengangguran di Kabupaten Sumedang.

Program ini diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi (BBPV) Kementerian Ketenagakerjaan.

Pemerintah Kabupaten Sumedang terus mendorong pelatihan berbasis kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan wirausaha bagi para pencari kerja.

“Khusus untuk mengurangi angka pengangguran, kami menggalakkan pelatihan berbasis kompetensi bagi generasi produktif agar mereka memiliki keterampilan yang cukup untuk mencari pekerjaan atau berwirausaha,” ujar Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman, saat membuka pelatihan di Aula UPTD BLK Sumedang pada Rabu (21/02/2024).

Herman menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang berkomitmen untuk memfasilitasi para pencari kerja dalam meningkatkan kompetensi dan keahlian mereka.

“Kami melaksanakan berbagai pelatihan berbasis kompetensi seperti menjahit, pengolahan makanan, dan barista dengan harapan peserta pelatihan tersebut dapat menjadi kontributor dalam menciptakan lapangan kerja serta mengurangi angka pengangguran di Sumedang,” tambahnya.

Menurut Herman, dengan adanya program ini diharapkan angka pengangguran tahun 2024 dapat turun sebesar 1-1,5 persen. Angka pengangguran di Kabupaten Sumedang pada tahun 2023 mencapai 6,94 persen, sedangkan pada tahun 2022 mencapai 7,72 persen.

“Tahun lalu, terjadi penurunan angka pengangguran sebesar 0,78 persen. Dan tahun ini, kami menargetkan penurunan antara 1-1,5 persen,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans, Taufik Hidayat, menyatakan bahwa peserta pelatihan berasal dari berbagai kalangan, baik pencari kerja maupun calon wirausaha.

“Kami berharap kegiatan pelatihan ini dapat menghasilkan calon tenaga kerja yang berkualitas,” jelas Taufik.

Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa dalam program pelatihan vokasi ini, peserta dilatih dalam keterampilan dasar seperti pembuatan olahan makanan, menjahit, barista, dan pemasaran digital. Jumlah peserta program mencapai 321 orang dalam gelombang pertama tahun 2024 dengan 20 paket pelatihan.

Dia juga menambahkan bahwa sarana dan prasarana disediakan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UKMPP). “Diskop UKMPP menyediakan perlengkapan seperti mesin untuk pelatihan barista dan alat menjahit untuk peserta,” tambahnya.

Taufik juga menyebutkan bahwa telah dibuat kesepakatan dengan beberapa perusahaan untuk penempatan kerja bagi peserta pelatihan. “Salah satunya adalah perusahaan asal Korea, Hansei, yang siap menerima 500 tenaga kerja,” ungkapnya.

Dia menekankan bahwa BLK memiliki tanggung jawab untuk melatih tenaga kerja terampil dan menciptakan wirausaha yang handal. “Program pelatihan harus menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,” tandasnya.