Belum Aman Covid-19, Sumedang Kembali Terapkan PSBB di seluruh Kecamatan

Sumedang, KORSUM – Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap II usai pada Selasa 19 Mei kemarin. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang, memastikan akan kembali menerapkan PSBB tahap III yang akan diberlakukan diseluruh kecamatan di Kabupaten Sumedang.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yang juga Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir mengatakan, secara keseluruhan nilai evaluasi PSBB tahap II menunjukan hasil yang Positif. Namun, hingga kini kabupaten sumedang belum aman dari virus corona atau Corona Virus Disease (Covid-19). Sehingga hasil evaluasi dan kesepakatan dengan unsur Forkopimda (Forum komunikasi pimpinan daerah) memutuskan untuk melanjutkan PSBB di seluruh Kecamatan.

“Tren pertumbuhan Covid-19 di Sumedang pada penerapan PSBB tahap II kemarin, terdapat adanya kenaikan jumlah positif Covid-19. Dimana sebelumnya hanya 5 bertambah 4 menjadi 9,” ucapnya.

Menurutnya, untuk sebaran Covid-19 di Sumedang, terjadi hanya di 3 Kecamatan pada periode PSBB pertama, dan pada PSBB tahap II bertambah lagi sebarannya menjadi di 6 Kecamatan.

Alasan Diterapkan PSBB

Adapun alasan kembali diterapkan PSBB secara penuh lagi selama 10 hari ke depan, sambung Dony, karena adanya tren covid-19 yang mengalami peningkatan. Dan alasan lainnya yaitu meningkatnya pemudik dan ODR (Orang dalam resiko).

“Pada hari ini saja, terjadi penambahan mencapai 118 orang, dimana total odr/pemudik 2.174 orang yang tersebar di seluruh kecamatan. Atas itu terjadinya lonjakan tersebut dikhawatirkan akan terjadi penyebaran Covid-19. Sementara untuk pemantauan dilapangan tidak bisa sepenuhnya di lakukan. Sehingga disini butuh kesadaran dan kedisiplinan pemudik dalam menjalankan isolasi mandirinya,” tuturnya.

Masih kata Dony, dari jumlah 2.174 pemudik tersebut, baru sekitar 500 orang yang dilakukan test swab secara masif dan sekarang masih menunggu hasilnya.

“Kita pastikan untuk para pemudik secara keseluruhan akan dilakukan swab test. Sehingga nantinya akan ada kejelasan, apakah pemudik itu terpapar atau tidak. Dan itu merupakan bentuk dan upaya Pemkab dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19. Seperti diketahui beberapa pasien positif Covid-19 di Sumedang merupakan para pemudik,” ujarnya.

Dony berharap, dalam pemberlakuan PSBB penuh ini, tidak terjadi lagi kejadian, dimana dalam 1 kecamatan yang sudah melakukan test swab, ternyata ditemukan lagi pemudik yang terindikasi positif. Dan masih ditemukan pemudik yang masih ada yang datang lagi ke kecamatan tersebut, sehingga mengakibatkan petugas harus bolak balik.

“Kejadian seperti inilah, yang mengakibatkan proses penanganan Covid-19 menjadi semakin lama, dan tidak selesai-selesai,” tegasnya.

Dony menambahkan, jika ada relaksasi, dikawatirkan nantinya bisa jebol pertahanan dalam melawan Covid-19 ini. Pasalnya, ada perpindahan kegiatan orang dari yang PSBB ke yang relaksasi dan yang mudik di daerah relaksasi dikhawatirkan juga akan bebas beraktivitas. Yang akhirnya apa yang sudah dilakukan selama 2 bulan ini, akan sia-sia dan kembali ke awal.

“Saya menghimbau untuk bersama-sama menjalankan PSBB tahap ke-3 ini, hanya 10 hari saja. Mudah-mudahan ini menjadi ikhtiar kita untuk memotong mata rantai Covid-19,” tandasnya.