Jatinangor, KORSUM – Meskipun hasil SWAB PCR ke- 6 Praja IPDN yang teridentifikasi Positif Imunitas Lemah ( PIL) Covid 19 belum diumumkan yang rencananya Senin atau Selasa depan (13-14/4). Namun ada kecenderungan bahwa ke-6 praja yang PIL tersebut bukan karena covid 19.
Seperti dikatakan Kepala Biro Adm, Kerjasama dan Hukum Drs.Baharuddin Pabba diruang Humas IPDN, Kamis (9/4). Kecenderungan ini lanjut dia, bukan menyakini tapi berdasarkan analisa ilmiah dan belajar dari beberapa kasus lain diantaranya sekolah perwira di Sukabumi.
“Di IPDN Kampus Jatinangor ada 4 praja putri dan 2 orang praja dari Kampus Jakarta. Teman sekamar dengan yang bersangkutan tidak positif, tapi ada yang kena ( menular), dan juga ada yang tidak kena,”ujarnya.
Artinya lanjut dia, teman sekamarnya yang kena itu turun kekebalan tubuhnya ( imunitas) sehingga bisa saja kena flu. Sebab, rapid test ini bukan untuk mengetes covid 19, tapi mengetes kekebalan imunitas tubuh.
“Jika ada kecenderungan imunitas tubuh menurun, maka adanya serangan penyakit dari luar, sehingga tubuh itu sendiri bereaksi melawan terhadap penyakit tersebut,” ujarnya.
Sebab, rapid test itu tidak menunjukan adanya positif covid 19, tapi menunjukan adanya imunitas turun, maka perlu ditindaklanjuti test SWAB PCR dengan mengambil sampel air liur, dahak dan lendir dari hidung.
Sebab, covid 19 ini banyak bersarang melalui hidung lalu turun ke paru- paru maka perlu dideteksi lebih dalam dengan test SWAB PCR sehingga akan diketahui, tapi perlu waktu seminggu atau 10 hari.
Kendati demikian, pihak IPDN terus melakukan upaya optimal pencegahan penyebaran Covid 19 dilingkungan Kampus. Bahkan kata Kepala Humas, rapid test covid 19 ini tidak hanya para praja dan ASN IPDN, tapi para jurnalis khusus Pokja IPDN.
“Rapid test covid 19 untuk para wartawan ini masih menunggu alat dari China yang masih ditahan karena ada kerusakan sehingga diverifikasi kembali oleh pemerintah China sebelum dikirim karena adanya komplen dari beberapa negara,” tuturnya. **