Desa  

Perangkat Desa Cisalak dan Keluarganya, Diduga Masuk Daftar Penerima Bansos Terdampak Covid-19?

Gedung Desa Cisalak Cimalaka Sumedang

SUMEDANG, KORSUM – Perangkat Desa Cisalak Kecamatan Cisarua dan keluarganya, kini disebut-sebut masuk dalam daftar penerima Bantuan Sosial (Bansos) bagi masyarakat terdampak Covid-19 yang masuk dalam kelompok penerima Non DTKS.

Isu tersebut muncul setelah pemerintah mengupload data penerima bansos di internet. Berdasarkan rumor yang berkembang di masyarakat, sejumlah nama perangkat desa dan keluarganya (suami atau istri) ternyata muncul sebagai data penerima bansos.

Bahkan suami Kepala Desa dan istri Sekretaris Desa Cisalak juga konon  masuk daftar penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial.

Dikonfirmasi terkait rumor tersebut, Kepala Desa Cisalak Titi Hasanah, dengan tegas membantah soal isu itu.

“Sumpah Demi Alloh, tidak ada perangkat Desa Cisalak yang masuk daftar penerima Bansos. Walaupun ada beberapa nama yang sama dengan nama perangkat Desa. Bisa dipastikan itu hanya kesamaan dalam nama saja. Contohnya, nama suami saya, kan nama Eman banyak di desa Cisalak, saya jamin yang menerima bantuan itu bukan suami saya,” kata Kades Titi, saat dikonfirmasi KORSUM di ruang kerjanya, Senin (8/6).

Bahkan, sambung Titi, pada penyaluran Bansos kemarin memang ada beberapa nama penerima yang dianggap tidak layak. Karena dianggap tidak layak, maka Pihak Desa akhirnya mengalihakan Bansos tersebut kepada warga lainnya yang dinilai lebih layak. Dan itu pun, sudah dibuatkan berita acaranya dengan persetujuan penerima awal, tentunya dilengkapi pula dengan dokumentasi dan disaksikan oleh LPM (Lembaga pemberdayaan masyarakat) Desa Cisalak.

“Malahan untuk daftar penerima bantuan terdampak Covid-19, itu dipampangkan di Desa. Hal tersebut supaya semua penerima dapat diketahui oleh masyarakat,” tandasnya.

Sebelumnya, keterangan berbeda disampaikan oleh Sekertaris Desa Cisalak Usman. Menurut Usman, awalnya memang ada beberapa nama perangkat desa dan keluarganya yang masuk dalam daftar penerima bantuan. Namun, karena dinilai tidak layak, maka saat itu juga paket bantuannya langsung dilimpahkan kepada masyarakat lain yang dinilai lebih layak.

“Iya ada tiga orang, namun semuanya sudah dilimpahkan ke warga lainnya yang belum mendapatkan bantuan. Dan pada saat proses pelimpahannya pun kami sudah buatkan berita acaranya, berikut dokumentasi lengkap dengan fotonya,” kata Usman.

Desas-desus tentang rumor itu, ternyata belum diketahui oleh Camat Cisarua Agus Sujatmiko. Bahkan ketika dikonfirmasi mengenai hal itu, Agus mengaku baru mengetahui informasinya dari wartawan.

“Saya justru baru tahu sekarang, makanya saya memanggil Sekdes Cisalak, untuk mengklarifikasinya. Padahal sebelumnya, saya sudah mewanti-wanti kepada Pemdes di Wilayah kecamatan Cisarua agar tidak menerima bantuan, hal itu karena Perangkat Desa sudah mendapatkan Siltap (penghasilan tetap),” ucapnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.

Agus juga menegaskan, dengan adanya dugaan perangkat Desa yang masuk daftar penerima Bantuan tersebut, pihaknya sudah meminta pada Sekdes Cisalak untuk memeriksa kembali para penerima bantuan. Dan jika memang ada perangkat yang mendapat bantuan. Saya sudah meminta untuk mencoret atau mengganti nama bersangkutan dengan nama warga lain yang lebih layak untuk mendapatkan bantuan.

“Untuk penyaluran bantuan berikutnya saya juga akan terjun langsung mengawasi. Saya akan cocokan kembali datanya, jika memang ada nama perangkat yang dapet bantuan saya pasti akan mencoret atau menggeser ke masyarakat yang belum mendapatkan bantuan,” tandasnya.