Banner Iklan kpu
Desa  

Desa Sukajaya, Jadi Pilot Projects Program SAKIP Desa di Sumedang

Sumedang, KORSUM – Dari 270 Desa di Kabupaten Sumedang, Desa Sukajaya Kecamatan Sumedang Selatan menjadi salah satu dari dua Desa yang jadi Pilot Projects (percontohan) untuk penilaian lomba inovasi tingkat Jawa Barat pada program SAKIP Desa.

Kepala Desa Sukajaya, Nenden Dewi Raspati mengatakan, meski membutuhkan proses yang cukup lama serta memakan waktu, pikiran dan tenaga, Pemdes Sukajaya bisa menyelesaikan target untuk SAKIP Desa secara maksimal.

SAKIP Desa merupakan hal yang baru bagi desa-desa di Kabupaten Sumedang. Kendati demikian, sebelum ada SAKIP desa, kami sudah bekerja semaksimal mungkin, tetapi masalah ada hasilnya atau tidak, itu tidak bisa diukur. Sementara dengan adanya SAKIP desa ini, kinerja kita bekerja bisa terukur. Sehingga dengan berdasarkan dengan hasil tersebut, bisa juga bisa bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan maupun tingkat Kabupaten,” kata Nenden saat dikonfirmasi KORSUM, beberapa waktu lalu.

Untuk SAKIP Desa ini, sambung Nenden, ada tiga indikator yaitu Penurunan angka kemiskinan, penurunan angka stunting dan pelayanan publik.

Dimana, ketiga indikator tersebut menjadi prasyarat untuk SAKIP desa, yang tertuang juga dan menjadi pedoman di RPJMDes sehingga kinerja bisa terukur dari SAKIP Desa

“Yang menjadi ukuran penilaian SAKIP Desa itu, yaitu capaian dari ketiga indikator tersebut,” ucapnya.

Adapun capaian sasaran SAKIP Desa Sukajaya sendiri.Nenden menuturkan, untuk pengurangan angka kemiskinan pada tahun 2019 bahwa dari 800 data DTKS yang ada di Desa Sukajaya, dikalikan dengan 8 persen. Sehingga setiap tahun kita punya target mengurangi angka kemiskinan sebanyak 64 KK.

“Alhamdulillah, dari 64 KK tersebut, capaian pengurangan angka kemiskinan yaitu 51 KK, atau 79,69 persen capaiannya,” ucapnya.

Selanjutnya untuk penurunan angka stunting, ada tujuh kegiatan yang dilakukan oleh Pemdes Sukajaya untuk menekan angka stunting tersebut, baik melalui kegiatan fisik ataupun non fisik.

“Untuk non fisik, kita dukung untuk pembagian PMT kepada balita, sedangkan untuk kegiatan fisik, kita dukung dengan pembangunan posyandu, pengelolaan sampah, juga pipanisasi. Dan hasil capaiannya untuk penurunan stunting diangka 100 Persen, yang artinya semua kegiatan sudah diselesaikan,” tuturnya.

Sementara untuk indikator yang terakhir yaitu Pelayanan Publik. Nenden mengatakan, dalam mengukur sejauh mana pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Desa. Pihaknya menyiapkan kuisioner, yang nantinya akan diisi oleh Masyarakat yang sudah mendapatkan pelayanan dari Pemerintah Desa.

“Melalui kuisioner itu, kami bisa mengetahui, apakah warga masyarakat puas dengan pelayanan yang diberikan atau belum. Kalau tidak, tentunya akan kami perbaiki, tapi kalau puas, tentunya akan kami pertahankan. Alhamdulillah, capaiannya diangka 113, 23 persen,” kata Nenden menegaskan.